LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN (PKMK)
Kaus ‘Disentil’ (Distro Islam Syamil):
Kaus Seruan Kebaikan sebagai Identitas Muda- mudi Islam
I. Target Luaran
Target luaran dari program ini adalah:
1. Tertanamnya brand image kaus ‘Disentil’ sebagai kaus media seruan kebaikan. Kaus ‘Disentil’ diharapkan dapat menjadi media komunikasi visual yang efektif dan menjadi trendsetter identitas muda- mudi Islam.
2. Terbentuknya komunitas desainer serta komunitas reseller kaus ‘Disentil’ dari mahasiswa Universitas Brawijaya. Adanya dua komunitas ini akan merangsang kelanjutan bisnis kaus ‘Disentil’dan diharapkan pula komunitas ini akan
bisa menjadi wadah berwirausaha bagi anggota-anggotanya.
II. Metode Pelaksanaan Program
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ‘Disentil’ (Distro Islam Syamil): Kaus Seruan Kebaikan sebagai Identitas Muda- mudi Islam ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2011. Tempat produksi kaus ‘Disentil’ terletak di Jalan Gajayana Malang, kawasan Universitas Brawijaya. Selanjutnya pemasaran berfokus di internal Universitas Brawijaya sebagai inkubator bisnis. Pemasaran juga dilakukan di lingkup Universitas Brawijaya melakui berbagai macam lini.
2.2. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran program ini adalah muda- mudi Islam di Kota Malang, khususnya di Universitas Brawijaya, sebagai customer kaus ‘Disentil’. Sedangkan untuk komunitas desainer dan reseller sasarannya adalah khusus mahasiswa Universitas Brawijaya.
2.3. Tahapan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, program ini kami laksanakan dalam serangkaian bentuk kegiatan sebagai berikut:
1. Proses Praproduksi
• Survei Pasar (Studi Kelayakan Usaha) pada distro, perusahaan sablon dan tempat- tempat strategis untuk pembukaan stan.
• Open Recruitment anggota komunitas desainer dan komunitas reseller.
• Penentuan jenis produk, kuota dan seleksi desain kaos.
• Penentuan perusahaan sablon rekanan.
2. Proses Produksi
• Penjahitan, penyablonan dan pelabelan.
• Pengemasan.
3. Proses Pasca Produksi
• Pemasaran produk dengan strategi marketing public relations: launching produk, pendirian stan semi permanen, pendirian stan insidental, aktif mengikuti pameran, sponsorship, customer relations dan community relations.
• Mengurus Perizinan.
• Evaluasi.
III. Ketercapaian Target Luaran
No Rencana Pencapaian
1. Survei Pasar (Studi Kelayakan Usaha) pada distro - Memahami selera pasar muda mudi di Kota Malang dalam hal desain kaos.
- Memahami harga dan kualitas kaos distro di Kota Malang.
2. Survei perusahaan sablon - Mendatangi tiga perusahaan sablon di Kota Malang dan mendapatkan perbandingan harga dan kualitas bahan kaos serta hasil sablon.
- Mendapati permasalahan kenaikan harga bahan kaos di semua perusahaan sablon karena biaya impor kapas naik.
3. Survei tempat- tempat strategis untuk pembukaan stan - Mendatangi kantor Student Center Universitas Brawijaya.
- Survei pameran ‘Islamic Book Fair’, memiliki potensi massa yang besar.
- Survei berbagai spot strategis di Universitas Brawijaya, hasilnya adalah hall Gedung Fisip berpeluang untuk pembukaan stan.
4. Open Recruitment anggota komunitas desainer dan komunitas reseller - Publikasi Open Recruitment anggota komunitas desainer dan komunitas reseller melalui media poster di beberapa mading di Universitas Brawijaya dan melalui facebook.
- Lima mahasiswa yang mendaftar menjadi desainer dan delapan mahasiswa yang mendaftar menjadi reseller.
5. Mendirikan komunitas desainer - Mendirikan komunitas desainer dengan anggota tiga orang mahasiswa Universitas Brawijaya.
6. Mendirikan komunitas reseller - Mendirikan komunitas reseller dengan anggota empat orang mahasiswa Universitas Brawijaya.
7. Penentuan jenis produk, kuota dan seleksi desain kaos - Jenis produk adalah kaos dengan desain unik gambar dan kata- kata Islami yang mengandung pesan kebaikan untuk kaum muda.
- Kualitas kain yang nyaman
- Menetapkan sepuluh desain, satu desain hanya untuk 10 kaos (desain eksklusif)
- Harga terjangkau oleh kalangan mahasiswa, yaitu Rp 55.000,00
- Desain kaos ditentukan dalam rapat internal tim ‘Disentil’, kemudian diimplementasikan oleh komunitas desainer.
- Melakukan riset pasar di produksi pertama kaus ‘Disentil’ untuk lebih mengetahui selera pasar.
8. Penentuan perusahaan sablon rekanan. - Menetapkan perusahaan Limited di Jalan Gajayana Malang sebagai rekanan dengan pertimbangan:
1. Harga sablon relatif lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
2. Kualitas kain dan sablon cukup bagus.
3. Terletak di kawasan Universitas Brawijaya, sehingga mempermudah distribusi produk.
- Mengadakan perjanjian kerja sama dengan perusahaan sablon Limited.
9. Penjahitan, penyablonan dan pelabelan.
- Penjahitan, penyablonan dan pelabelan dilakuan oleh perusahaan rekanan.
- Perusahaan rekanan lalai dalam memasang logo sehingga produk dikembalikan untuk dilakukan pemasangan logo.
- Kualitas sablon memuaskan, tetapi terjadi keterlambatan.
- Memproduksi 74 kaos selama 3 bulan.
10. Pengemasan.
- Pengemasan dilakukan oleh perusahaan sablon rekanan.
- Tim Kaos ‘Disentil’ merapikan kembali kemasan.
11. Membuat promotion tools - Membuat promotion tools dalam bentuk poster, x-banner, audiovisual, katalog iklan radio dan facebook.
12. Launching produk.
- Mengadakan launching di FISIP dengan pemutaran iklan audiovisual dan alat peraga berupa manekin.
13. Pendirian Stan Semi Permanen - Mendirikan stan semi permanen di majelis ta’lim Khoirun- Nisa di Jalan Bantaran Barat.
14. Pendirian Stan Insidental - Mendirikan stan di event Dies Natalis FISIP, bekerja sama dengan BEM FISIP UB.
- Mendirikan stan di acara Mentoring Award, bekerja sama dengan Tim Mentoring Pusat Universitas Brawijaya.
- Mendirikan stan di acara Diskusi Publik yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia.
15. Aktif mengikuti pameran - Mengikuti pameran “Islamic Book Fair” di Gedung Skodam Malang, bekerjasama dengan panitia penyelenggara acara.
16. Sponsorship - Menjadi sponsor dalam acara Mentoring Award dengan memberikan hadiah berupa voucher pembelian Kaus ‘Disentil’ kepada para pemenang Mentoring Award.
17. Customer Relations - Membuat database konsumen yang telah melakukan pembelian, pemesanan dan kontak.
- Aktif berkomunikasi dengan customer melalui facebook dan sms.
18. . Community Relations - Membuat jaringan komunikasi organisasi- organisasi Islam di Malang Raya:
1. Unit Aktivitas Kerohanian Islam Universitas Brawijaya
2. Islamic Social Science Community.
3. Kelompok pengajian Khoirun- Nisa.
19. Mengurus perizinan - Mengurus perizinan dilakukan bersamaan dengan survei untuk efisiensi waktu.
20. Evaluasi - Setiap pekan dilakukan evaluasi disertai konsultasi dengan dosen pembimbing setiap dua pekan.
IV. Permasalahan dan Penyelesaian
1. Administratif
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN
1. Kesulitan dalam penyusunan pembukuan keuangan. Dilakukan pencatatan secara detail dan kroscek ulang dalam setiap transaksi.
2. Teknis
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN
1. Harga bahan kaus mengalami kenaikan, sehingga mempengaruhi harga produksi yang juga berimbas pada harga jual kaus. - Melakukan survei pada beberapa perusahaan sablon, sehingga diperoleh perbandingan harga dan kualitas kaus dan bisa ditetapkan perusahaan yang paling sesuai menjadi rekanan.
- Melakukan survei pasar untuk lebih mengetahui selera customer.
2. Keterlambatan proses produksi dari rekanan perusahaan sablon. Membuat surat perjanjian kerjasama yang berisi detail pesanan dan ketepatan jangka waktu produksi pada produksi tahap kedua.
3. Adanya cacat produksi dari pihak perusahaan sablon berupa kesalahan pemasangan logo dari brand kaus ‘Disentil’ Melakukan retur pembelian kepada pihak perusahaan sablon, sehingga kami bisa mendapatkan hasil produksi yang maksimal dan sesuai dengan kesepakatan awal.
3. Keuangan
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN
1. Produksi kaus membutuhkan banyak dana, maka dari itu dengan adanya keterlambatan kucuran dana maka starting poin kami mengalami keterlambatan pula. Melakukan peminjaman dana kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sehingga dapat menjalankan proses produksi meskipun dalam jumlah kecil.
4. Organisasi pelaksanaan
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN
1. Kesulitan menemukan waktu secara bersama karena masing-masing dari kami merupakan aktivis kampus. Dilakuan sharing, penjadwalan ulang setiap dua minggu dan pemantapan komitmen awal dalam PKMK.
V. Penggunaan Biaya
PEMBUKUAN KAUS ‘DISENTIL’
MARET – MEI 2011
NO. AKUN DEBET (Rupiah) KREDIT (Rupiah) SALDO (Rupiah)
1. Dana pinjaman dari fakultas 1,250,000 1,250,000
2. Biaya produksi kaos pertama 885,000 365,000
3. Biaya pencetakan brosur 87,500 277,500
4. Pembuatan x-banner dan brosur 120,000 157,500
5. Biaya pencetakan stiker 14,000 143,500
6. Biaya pencetakan poster promosi 13,000 130,500
7. Penjualan kaos produksi pertama 511,500 642,000
8. Biaya pencetakan voucher 3,500 638,500
9. Biaya sewa manekin 77,000 561,500
10. Pembelian bahan katalog 38,000 523,500
11. Jilid spiral katalog 12,000 511,500
12. Biaya pencetakan proposal 9,800 501,700
13. Biaya jilid dan fotocopy 26,000 475,700
14. Dana PKM dari dikti 3,850,000 4,325,700
15. Mengembalikan uang pinjaman dari fakultas 1,250,000 3,075,700
16. Biaya produksi kaos kedua 2,365,000 710,700
17. Biaya penjualan kaos produksi kedua 1,805,500 2,516,200
18. Biaya pembayaran desain ke komunitas desainer 148,000 2,368,200
SALDO 2,368,200
0 komentar:
Posting Komentar
berilah komentar yang saling mendukung saling menghormati sesama