top down
Bisnis Dahsyat tanpa modal
CLICK TITLE TO READ MORE/AYO GABUNG DI BISNIS ONLINE 100%GRATIS SILAHKAN CLICK BENER DI ATAS

4 Juni 2011

Relevansi Surat Al-Kahfi Dengan Andragogi

A. RELEVANSI SURAT AL-KAHFI DENGAN ANDRAGOGI
Setelah menelusuri terhadap Surat al-Kahfi, peneliti mendapati bahwa ada beberapa isi kandungannya yang relevan dengan pendidikan andragogi. Adapun parameter yang penulis pedomani dalam menentukan relevansi isi kandungan Surat al-Kahfi dengan pendidikan andragogi adalah adanya term kunci yang merepresentasikan ”pendidikan atau pembelajaran” dan ”usia dewasa”, sehingga layak untuk dijadikan sebagai pijakan dalam memformulasi konsep andragogi dari perspektif al-Qur’a>n. Hanya saja, asumsi di atas harus mendapatkan landasan argumentatif, inilah urgensi sekaligus sasaran dari makalah ini.
Mengingat jenis penelitian ini masuk lingkup tafsi>r mawdu>‘i>, maka peneliti merasa perlu untuk menggaungkan kembali beberapa bahasan tentang tafsi>r mawdu>‘i> ini. Mus}t}afa> Muslim membagi corak (lawn) tafsi>r mawdu>‘i> menjadi 3 macam, yaitu: a) seorang peneliti mengidentifikasi suatu term dari al-Qur’a>n, kemudian menghimpun ayat-ayat yang mengandung term tersebut maupun derivasinya. Setelah menghimpun ayat-ayat dan mempertimbangkan penafsirannya, peneliti berusaha untuk menggali (istinba>t{) petunjuk-petunjuk term tersebut berdasarkan penggunaannya dalam al-Qur’an. Contoh: Kitab Is}la>h} al-Wuju>h wa al-Naz}a>’ir karya al-Da>maghani>; al-Mufrada>t fi> Ghari>b al-Qur’an karya al-Ra>ghib al-As}faha>ny>; b) peneliti membatasi topic tertentu dalam al-Qur’an, kemudian mengkajinya dengan berbagai macam uslu>b dari sisi penyajian, analisa, kritik maupun memberikan catatan kaki. Contoh: Kitab-kitab I‘ja>z al-Qur’a>n, Ah}ka>m al-Qur’an, Amtha>l al-Qur’a>n, dsb.; c) corak ketiga ini mirip dengan corak kedua, hanya saja lingkupnya lebih sempit, yaitu terbatas pada satu surat saja. Sudah jelas, corak ketiga-lah yang berhubungan erat dengan penelitian ini.

Dengan demikian, dalam upaya menyingkap relevansi Surat al-Kahfi dengan pendidikan andragogi, peneliti mengadopsi beberapa langkah metode tafsir mawd}u>‘i> terhadap satu Surat yang dikemukakan oleh Mus}t}afa> Muslim.
Langkah-langkah metodologis-aplikatif yang dimaksud adalah: Pertama, menyajikan bab pendahuluan yang menyangkut seluk-beluk Surat yang hendak dikaji, misalnya dari sisi Asba>b al-Nuzu>l, keterangan-keterangan dalam H{adi>th S{ah}i>h} maupun keistimewaan-keistimewaan Surat tersebut; Kedua, menyajikan tujuan pokok dari Surat yang dikaji maupun bahasan-bahasan yang terkandung di dalamnya; Ketiga, membagi Surat tadi ke dalam beberapa kelompok yang ayat-ayatnya memiliki ”kesesuaian” bahasan; kemudian menggali petunjuk-petunjuk Qur’aniyah serta menyebutkan Muna>sabah di dalamnya; Keempat, merangkai kelompok-kelompok ayat di atas dan hasil istinba>t{ yang diperoleh untuk disajikan dalam bentuk satu kesatuan yang utuh selaras dengan tujuan pokok dari Surat yang menjadi objek kajian.
Keterbatasan ruang pada makalah ini, membuat peneliti hanya memberikan fragmen-fragmen dari langkah metodologis di atas:
1. Pendahuluan Surat Al-Kahfi
a. Nama dan Jumlah Ayat-ayatnya
Surat ini terdiri dari 110 ayat. Surat ini dinamakan al-Kahf yang berarti “gua” dan juga dinamakan As}h}a>b al-Kahfi yang bermakna “penghuni-penghuni gua”, diambil dari kisah Surat ini pada ayat 9 sampai 26.
b. Keistimewaan Surat al-Kahfi
Beberapa keistimewaan Surat al-Kahfi yang termaktub dalam kitab-kitab Matan H{adi>th antara lain:
257 - ( 809 ) وحدثنا محمد بن المثنى حدثنا معاذ بن هشام حدثني أبي عن قتادة عن سالم بن أبي الجعد الغطفاني عن معدان بن أبي طلحة اليعمري عن أبي الدرداء أن النبي صلى الله عليه و سلم قال: من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من الدجال (صحيح مسلم)
2027 - أخبرنا أبو الحسن أحمد بن عثمان المقري، ببغداد، ثنا أبو قلابة عبد الملك بن محمد، ثنا يحيى بن كثير، ثنا شعبة، عن أبي هاشم، عن قيس بن عباد، عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «من قرأ سورة الكهف كما أنزلت ، كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة، ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه، ومن توضأ ثم قال: سبحانك اللهم وبحمدك لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك كتب في رق، ثم طبع بطابع فلم يكسر إلى يوم القيامة» . « هذا حديث صحيح على شرط مسلم ولم يخرجاه » (المستدرك على الصحيحين للحاكم)
16031- حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنَا زَبَّانُ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ قَرَأَ أَوَّلَ سُورَةِ الْكَهْفِ وَآخِرَهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً مِنْ قَدَمِهِ إِلَى رَأْسِهِ وَمَنْ قَرَأَهَا كُلَّهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الأَرْضِ » (مسند إمام أحمد)
Surat al-Kahfi juga memiliki keistimewaan dengan memuat 4 kisah yang tidak diulangi lagi dalam Surat lainnya. Meskipun al-Qur;an sering kali bercerita tentang Nabi Mu>sa a.s., akan tetapi kisah Nabi Mu>sa a.s. dalam Surat ini terasa istimewa karena berkenaan dengan proses belajar dan berguru kepada Khidir a.s., lain halnya dengan kisah Nabi Mu>sa a.s. lainnya yang berkenaan dengan misi kerasulan yang ditujukan kepada Bani> Isra>’il, termasuk Fir‘awn.

c. Waktu Turunnya Surat al-Kahfi dan Sebab-Sebabnya
Surat al-Kahfi termasuk Makkiyah menurut seluruh mufassir.
Berkenaan dengan Asba>b al-Nuzu>l Surat al-Kahfi, diriwayatkan bahwa Ibnu ‘Abba>s r.a. berkata: Kaum Quraysh mengutus al-Nad}r bin al-H{a>rith dan ‘Uqbah bin Abi> Mu‘i>t} kepada para pendeta Yahudi di Madinah.
Kaum Quraish berpesan kepada mereka berdua: ”Tanyakan kepada mereka (para pendeta Yahudi, pen.) perihal Muhammad dan jelaskan tentang sifat-sifatnya serta informasikan kepada mereka tentang sabdanya; sesungguhnya mereka adalah Ahl al-Kita>b awal, mereka memiliki ilmu kenabian yang tidak kita miliki”.
Selanjutnya kedua orang tersebut pergi hingga tiba di kota Madinah. Keduanya bertanya kepada para pendeta Yahudi tentang Rasu>l Allah s.a.w.; keduanya menjelaskan tentang Nabi s.a.w., menjelaskan sifat-sifat dan sebagian sabda beliau.
Kedua orang itu berkata kepada para pendeta Yahudi: ”Sesungguhnya kalian adalah Ahl al-Taura>t dan kami telah datang agar kalian memberitahukan kepada kami perihal teman kami (yaitu Nabi Muhammad s.a.w., pen.)”. Lalu seorang pendeta Yahudi berkata kepada mereka berdua: ”Tanyakan kepadanya (Nabi s.a.w., pen.) tentang tiga hal. Jika dia memberitahukan kalian tentang ketiganya, berarti dia benar-benar seorang Nabi yang diutus. Jika tidak demikian, berarti dia hanya seorang yang mengaku-ngaku nabi. Tanyakan kepadanya tentang para pemuda yang pergi pada masa silam, bagaimana peristiwa itu, sesungguhnya telah terjadi sesuatu yang menakjubkan pada mereka. Tanyakan kepadanya tentang seorang laki-laki yang berkeliling hingga mencapai penghujung bumi belahan timur dan barat, bagaimana ceritanya? dan tanyakan kepadanya, apakah ruh itu?”.
Setelah itu kedua utusan itu bergegas pulang hingga tiba kepada kaum Quray>sh, keduanya berkata: ”Kami telah datang kepada kalian untuk memberikan solusi atas permasalahan antara kalian dengan Muhammad”. Akhirnya mereka mendatangi Rasu>l Allah s.a.w. dan bertanya kepada beliau tentang tiga hal di atas. Rasu>l Allah s.a.w. bersabda: ”Aku akan mengabari kalian besok sesuai dengan apa yang kalian tanyakan”. Beliau tidak memberikan pengecualian; kemudian kaum Quray>sh bergegas pulang.
Nabi s.a.w. berdiam diri selama 15 malam tanpa memperoleh wahyu dari Allah terkait peristiwa di atas, bahkan Jibril juga tidak mendatangi beliau, sehingga penduduk Mekkah menyebarkan desas-desus: ”Muhammad telah berjanji kepada kita esok hari, ternyata sudah lewat 15 malam (dia belum memenuhi janjinya, pen.)”. Sampai-sampai kevakuman turunnya wahyu membuat Rasu>l Allah s.a.w. bersedih dan merasa berat menanggapi desas-desus yang disebarkan penduduk Mekkah.
Kemudian datanglah Jibril dengan membawa Surat al-Kahfi yang di dalamnya terdapat teguran terkait kesedihan beliau terhadap kaum Quray>sh serta memberikan jawaban tentang apa yang ditanyakan kaum Quray>sh, tentang keadaan para pemuda dan laki-laki yang berkeliling serta firman Allah (وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ).
2. Tujuan Surat al-Kahfi
Sebagaimana Surat-surat Makkiyah lainnya, maka Surat al-Kahfi memiliki beberapa tujuan pokok berikut ini:
a. Seruan kepada mentauhidkan Allah s.w.t.;
b. Penjelasan kebenaran dakwah Rasu>l Allah s.a.w. dan kewajiban untuk beriman kepada risalah beliau; serta penjelasan bahwa beliau adalah seorang manusia (bashar) yang diberi wahyu oleh Allah serta bertugas memberikan kabar gembira dan peringatan;
c. Seruan agar beriman kepada hari akhir, mengingatkan tentang seluk beluk hari qiyamat, h}isa>b, dsb.
Apabila mengacu pada keutamaan Surat al-Kahfi sebagai penjaga dari fitnah Dajjal, maka Surat al-Kahfi menampilkan beberapa peristiwa yang menyangkut fitnah, dalam kisah As}h}a>b al-Kahfi disebutkan tentang fitnah raja (pemerintah); dalam kisah dua orang pemilik kebun, terdapat fitnah harta; dalam kisah Nabi Mu>sa dan Khid}r membahas tentang fitnah ilmu – meskipun dalam bentuknya yang spesifik – sedangkan dalam kisah Dhu> al-Qarnay>n membicarakan tentang fitnah sebab-sebab – dan ilmu yang didasarkan eksperimen aplikatif (فتنة الأسباب والعلم التجريبي التطبيقي) –. Bahasan ini sekaligus menginspirasi peneliti untuk mengklasifikasikan Surat al-Kahfi menjadi 4 kelompok sebagaimana bahasan selanjutnya.
3. Pengelompokan Surat al-Kahfi
Seperti paparan sebelumnya, peneliti mengklasifikasikan isi kandungan Surat al-Kahfi menjadi 4 kelompok, yaitu:
a. Kelompok I: Surat al-Kahfi: 1-26. Peneliti mendapati beberapa term yang relevan dengan pendidikan atau pembelajaran dan usia dewasa (andragogi): (عِلْمٍ، الْفِتْيَةُ، لِنَعْلَمَ، نَقُصُّ، وَتَرَى، فَلْيَنْظُرْ);
b. Kelompok II: Surat al-Kahfi: 27-59. Pada kelompok ini, beberapa term yang relevan dengan topik kajian antara lain: (وَاتْلُ، رَجُلَيْنِ، يُحَاوِرُهُ، وَيُجَادِلُ);
c. Kelompok III: Surat al-Kahfi: 60-82. Term-term yang relevan dengan bahasan andragogi, antara lain: (عَبْدًا، وَعَلَّمْنَاهُ، تُعَلِّمَنِ، خُبْرًا،);
d. Kelompok IV: Surat al-Kahfi: 83-110. Berikut ini beberapa term dalam kelompok ini yang menurut peneliti relevan dengan bahasan andragogi: (وَيَسْأَلُونَكَ، قَوْمًا، نُنَبِّئُكُمْ، كَلِمَاتُ رَبِّي);
Masing-masing kelompok ayat di atas memiliki titik tekan sesuai dengan topik bahasan penelitian ini, yaitu pendidikan andragogi. Kelompok I bertema sentral As}h}a>b al-Kahfi; Kelompok II: Kisah dua orang pemilik kebun; Kelompok III: Kisah Nabi Mu>sa dan muridnya, serta Nabi Mu>sa dan Nabi Khid}r; sedangkan Kelompok IV: kisah Dhu> al-Qarnay>n.
4. Al-Muna>sabah dalam Surat al-Kahfi
Pembahasan tentang al-Muna>sabah ini mencakup 3 kategori, yaitu: a) Muna>sabah antara nama Surat dengan tema-temanya; b) Muna>sabah antara permulaan dan penghujung Surat; c) Muna>sabah antara kelompok ayat.
a. Muna>sabah antara Nama Surat dengan Isi Kandungan Surat
Bila kita amati secara seksama antara nama Surat ini (al-Kahfi yang berarti ”gua”) dan isi kandungannya, niscaya kita akan mendapati Muna>sabah yang lembut. Sesungguhnya isi kandungan Surat al-Kahfi seolah-olah seperti gua yang menjaga dari berbagai macam fitnah, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasu>l Allah s.a.w.; jika tempat yang dijadikan pengungsian oleh As}h}a>b al-Kahfi adalah gua yang nyata dapat dilihat dan disentuh, maka Surat al-Kahfi ini ibarat ”gua maknawi” yang menjadi tempat perlindungan bagi para pembacanya. Maksudnya, melalui pertolongan, pemeliharaan dan penjagaan Allah s.w.t., sehingga orang yang membaca Surat ini tidak terpengaruh oleh berbagai fitnah yang mendera, sekelam apapun fitnah tersebut.
b. Muna>sabah antara Pemulaan dengan Penghujung Surat
Beberapa Muna>sabah yang terkandung di sini adalah: (i) Permulaan Surat menunjukkan bahwa hanya Allah s.w.t. yang berhak dipuji, karena telah menurunkan al-Qur’a>n kepada Nabi Muh}ammad s.a.w. demi mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju pencerahan (al-Kahfi: 1), sedangkan pada penghujung ayat disebutkan tentang pengistimewaan terhadap Allah s.w.t. dalam hal ibadah, dzikir, syukur dan amal-amal shalih lainnya; (ii) permulaan ayat menginformasikan bahwa Nabi Muh{ammad s.a.w. adalah dari golongan manusia dan hamba Allah, tidak ada yang istimewa secara lahiriah, hanya saja beliau mendapatkan keistimewaan terkait hubungan beliau dengan Allah s.w.t. melalui wahyu; kemudian pada penghujung ayat dinyatakan secara tegas bahwa Nabi Muh}ammad adalah manusia biasa, tidak ada yang berbeda dengan manusia lainnya, selain dari faktor wahyu (al-Kahfi: 110).
c. Muna>sabah antar Kelompok Ayat
Untuk mengetahui Muna>sabah antar kelompok ayat, seyogyanya menilik kembali Asba>b al-Nuzu>l dari Surat ini. Sudah jelas kisah As}h}a>b al-Kahfi dan Dhu> al-Qarnay>n memiliki Muna>sabah yang erat, yaitu sama-sama menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh kaum Quray>sh sebagaimana dalam Asba>b al-Nuzu>l.
Kisah tentang dua orang pemilik kebun juga memiliki Muna>sabah, yaitu sebagai celaan terhadap sikap kaum kafir yang sebenarnya sudah memahami kejujuran dan akhlaq terpuji Rasu>l Allah s.a.w, karena lama hidup bermasyarakat bersama beliau. Akan tetapi ketika Nabi s.a.w. menyampaikan risalah-Nya, ternyata kaum kafir Quray>sh justru berbalik menuduh beliau pendusta, sehingga merasa perlu untuk melakukan berbagai penyangkalan. Semua ini tidak lepas dari faktor kecintaan mereka pada jabatan dan harta benda – sebagaimana yang tergambar dalam permisalan kisah dua pemilik kebun –, sehingga tidak rela menerima risalah Nabi s.a.w.
Sedangkan kisah Nabi Mu>sa dan Khid}r juga mengandung aspek Muna>sabah, yaitu sebagai celaan terhadap sikap para pendeta Yahudi yang ”membantu” kaum kafir Quray>sh untuk menguji kerasulan Nabi s.a.w.; padahal sebagai Ahl al-Kitab awal, sudah pasti mereka mengetahui kisah tentang datangnya Nabi dan Rasul terakhir. Oleh karena itu, sikap mereka seharusnya adalah mengonfimasi dan meneliti kehidupan Rasu>l Allah s.a.w. demi memperoleh kebenaran, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Kaisar Romawi ketika bertanya kepada Abu> Sufya>n serta Raja Naja>shy>. Ternyata para pendeta Yahudi tersebut justru menanyatakan tentang hal-hal ghaib. Faktanya, ketidak-tahuan terhadap hal-hal ghaib seperti itu bukanlah bukti ketidak-jujuran orang yang ditanyai. Buktinya, Nabi Mu>sa a.s. sendiri tidak mengetahui tentang tiga perkara selama menjalani perjalanan ilmiah bersama Nabi Khid>r; namun demikian, hal itu sama sekali tidak mencederai posisi agung beliau dalam pandangan Bani Isra>’il maupun umat Islam; bahkan tidak ada seorang pun yang berpendapat bahwa ketidak-tahuan Nabi Mu>sa tersebut berpengaruh (buruk) terhadap kebenaran risalah kenabian beliau, apalagi posisi beliau di sisi Allah s.w.t..

Kembali peneliti tegaskan bahwa penelitian ini tidak mengadopsi metodologi yang diajukan oleh Mus}t}afa> Muslim di atas secara total, melainkan hanya pada aspek-aspek yang dirasa signifikan untuk diikuti. Perlakuan ini disebabkan keinginan peneliti untuk menggunakan 3 metode tafsir – seperti yang tertera pada judul –, yaitu metode Mawd}u>’i>, metode Muqa>ran dan Hermeneutik.

B. METODOLOGI: METODE MAWD}U<’I< DAN MUQA’i> dan metode Muqa>ran. Namun demikian, aplikasinya dilakukan secara kolaboratif atau saling melengkapi, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antar kedua metodologi tersebut.
Metode tafsir mawd}u>‘i> yang peneliti terapkan di sini adalah model tafsir mawd}u>‘i> yang digunakan oleh Abd. Al-Hayy al-Farmawi. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah: 1) Memilih atau menetapkan masalah al-Qur’a>n yang dikaji secara tematik; 2) melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang telah ditetapkan; ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah; 3) Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan tentang Asba>b al-Nuzu>l; 4) Mengetahui korelasi (muna>sabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya; 5) Menyusun tema bahasan di dalam outline yang pas, sistematis, sempurna dan utuh; 6) Melengkapi pembahasan dan uraian dengan h}adi>th, bila dipandang perlu, sehingga penjelasan menjadi semakin sempurna dan semakin jelas; 7) Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara ‘a>m dan khas}, mut}laq dan muqayyad, mensinkronkan ayat-ayat yang tampaknya kontradiktif, menjelaskan na>sikh-mansu>kh, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada satu muara, tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindak pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna-makna yang sebenarnya tidak tepat. Langkah-langkah ini akan peneliti terapkan secara fleksibel, namun tetap dalam bingkai yang dikehendaki oleh metodologi tafsir mawd}u>‘i> di atas.
Adapun metode tafsir muqa>ran yang peneliti aplikasikan ada dua bentuk: a) Melakukan perbandingan antar term-term kunci yang terdapat dalam al-Qur’a>n. Bentuk pertama metode muqa>ran ini sama dengan corak pertama tafsir mawdu>‘i yang dikemukakan oleh Mus}t}afa> Muslim. Dalam hal ini, peneliti akan melacak seluruh isi kandungan al-Qur’a>n – dengan merujuk pada Mu‘jam al-Mufahras karya Muh}ammad Fu’ad ‘Abd al-Ba@qy – untuk mengidentifikasi term-term kunci yang sudah ditetapkan; b) Melakukan perbandingan antar pendapat para mufassir terkait term kunci maupun ayat-ayat yang terkandung term kunci di dalamnya. Bentuk kedua metode muqa>ran ini melibatkan kitab-kitab tafsir yang sudah peneliti tetapkan, semisal Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, Zahrah al-Tafa>sir karya Abu> Zahrah dan al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r karya Ibn ‘Ar.



C. PAPARAN DATA: APLIKASI METODE MAWD}U<’I< DAN MUQAn
Dalam upaya menunjukkan relevansi Surat al-Kahfi dengan pendidikan andragogi, maka peneliti memberikan beberapa perlakuan pada masing-masing kelompok ayat yang sudah peneliti klasifikasikan sebelumnya: Pertama, mengidentifikasikan term-term yang berkaitan erat dengan epistemologi pendidikan Islam, khususnya aspek pembelajaran dan pengajaran; Kedua, mengidentifikasikan term-term yang berkenaan dengan usia dewasa, baik dewasa awal, menengah maupun dewasa akhir. Kedua perlakuan ini berfungsi untuk ”menjamin” adanya interaksi pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa pada masing-masing kelompok ayat, sehingga implikasinya adalah Surat al-Kahfi relevan dijadikan sebagai referensi untuk memformulasi konsep pendidikan andragogi.
Selain itu, peneliti hanya memilih satu term dari 4 kelompok ayat di atas sebagai representasi dari masing-masing dimensi. Detailnya adalah:
Kelompok Representasi dari Dimensi
Pembelajaran / Pendidikan Usia Dewasa
I نَقُصُّ الْفِتْيَةُ
II يُحَاوِرُهُ رَجُلَيْنِ
III تُعَلِّمَنِ عَبْدًا
IV نُنَبِّئُكُمْ قَوْمًا

Selanjutnya, peneliti memulai mengidentifikasikan term-term kunci yang mengacu pada topic epistemology pendidikan Islam terlebih dahulu. Sehingga sebaran term kunci yang perlu diidentifikasi adalah: Kelompok I: term (نَقُصُّ)/ayat 13; Kelompok II: term (يُحَاوِرُهُ)/ayat 34; Kelompok III (تُعَلِّمَنِ)/ayat 66; dan Kelompok IV: term (نُنَبِّئُكُمْ)/103. Berikut ini hasil penelusuran peneliti berdasarkan kitab Mu‘jam al-Mufahras karya al-Ba>qy>.
a. Identifikasi Term (نَقُصُّ) dan Derivasinya
Peneliti mendapati term (نَقُصُّ) beserta derivasinya ada 15 bentuk dengan frekuensi 26 kali. Berikut tampilannya:
NO TERM FRE-
KUENSI SURAT – AYAT
1 قَصَّ 1 al-Qas}s}as}: 25
2 قَصَصْنَا 2 al-Nah}l: 118; Gha>fir: 78
3 قَصَصْنَاهُمْ 1 al-Nisa>’: 164
4 تَقْصُصْ 1 Yu>suf: 5
5 نَقُصُّ 5 al-A‘ra>f: 101’; Hu>d: 120; Yu>suf: 3; al-Kahfi: 13; T{a>ha>: 99
6 نَقْصُصْ 2 Gha>fir: 78; al-Nisa>’: 164
7 فَلَنَقُصَّنَّ 1 al-A‘ra>f: 7
8 نَقُصُّهُ 1 Hu>d: 100
9 يَقُصُّ 2 al-An‘a>m: 57; al-Naml: 76
10 يَقُصُّوْنَ 2 al-An‘a>m: 130; al-A‘ra>f: 35
11 فَاقْصُصِ 1 al-A‘ra>f: 176
12 قُصِّيْهِ 1 al-Qas}s}as}: 11
13 اَلْقَصَص 4 Ali ‘Imra>n: 62; al-A‘ra>f: 176; Yu>suf: 3; al-Qas}s}as}: 25
14 قَصَصًا 1 al-Kahfi: 64
15 قَصَصِهِمْ 1 Yu>suf: 111

b. Identifikasi Term (يُحَاوِرُهُ) dan Derivasinya
Term (يُحَاوِرُهُ) beserta derivasinya hanya ada 2 bentuk dengan frekuensi 3 kali, yaitu:
NO TERM FRE-
KUENSI SURAT – AYAT
1 يُحَاوِرُهُ 2 al-Kahfi: 34, 37:
2 تَحَاوُرَكُمَا 1 al-Muja>dilah: 1


c. Identifikasi Term (تُعَلِّمَنِ) dan Derivasinya
Kata (تُعَلِّمَنِ) merupakan fi‘il mud{a>ri’ dari kata (عَلَّمَ); sedangkan; (عَلَّمَ) erat kaitannya dengan term ‘ilm. Berdasarkan penelusuran terhadap al-Mu‘jam al-Mufahras , kata ‘ilm beserta derivasinya disebutkan dalam 77 bentuk dengan frekuensi 885 kali.
Dari seluruh term tersebut, peneliti hanya memfokuskan kajian pada term (عَلَّمَ) dan derivasinya yang memiliki 23 bentuk dengan frekuensi sebanyak 41 kali. Hal ini dimaksudkan untuk keperluan penyingkapan pengertian dari kata (تُعَلِّمَنِ).
NO TERM FRE-
KUENSI SURAT – AYAT
1 عَلَّمَ 4 al-Baqarah: 31; al-Rah}ma@n: 2; al-‘Alaq: 4; 5
2 عَلَّمْتُكَ 1 al-Ma@i’dah: 110
3 عَلَّمْتُمْ 1 al-Ma@i’dah: 4
4 عَلَّمْتَنَا 1 al-Baqarah: 32
5 عَلَّمْتَنِيْ 1 Yu@suf: 101
6 عَلَّمَكَ 1 al-Nisa@’: 113
7 عَلَّمَكُمْ 4 al-Baqarah: 239; al-Ma@i’dah: 4; T}a@ha@: 71; al-Shu‘ara@’: 49;
8 عَلَّمْنَاهُ 4 Yu@suf: 68; al-Kahfi: 65; al-Anbiya@’: 80; Ya@si@n: 69
9 عَلَّمَنِيْ 1 Yu@suf: 37
10 عَلَّمَهُ 4 al-Baqarah: 251; 282; al-Najm: 5; al-Rah}ma@n: 4
11 تُعَلِّمَنِ 1 al-Kahfi: 66
12 تُعَلِّمُوْنَ 2 Ali ‘Imra@n: 79; al-H}ujura@t: 16
13 تُعَلِّمُوْنَهُنَّ 1 al-Ma@i’dah: 4
14 وَلِنُعَلِّمَهُ 1 Yu@suf: 21
15 يُعَلِّمَانِ 1 al-Baqarah: 102
16 يُعَلِّمُكَ 1 Yu@suf: 6
17 يُعَلِّمُكُمْ 3 al-Baqarah: 151 (2x); 282
18 يُعَلِّمُهُ 2 Ali ‘Imra@n: 48; al-Nah{l: 103
19 يُعَلِّمُهُمْ 3 al-Baqarah: 129; Ali ‘Imra@n: 164; al-Jumu‘ah: 2
20 يُعَلِّمُوْنَ 1 al-Baqarah: 102
21 عُلِّمْتَ 1 al-Kahfi: 66
22 عُلِّمْتُمْ 1 al-An‘a@m: 91
23 عُلِّمْنَا 1 al-Naml: 16

d. Identifikasi Term (نُنَبِّئُكُمْ) dan Derivasinya
Ada banyak bentuk dari term (نُنَبِّئُكُمْ) beserta derivasinya, yaitu mencapai 35 bentuk dengan frekuensi sebanyak 80 kali.
NO TERM FRE-
KUENSI SURAT – AYAT
1 نَبَّأَتْ 1 al-Tah}ri>m: 3
2 نَبَّأْتُكُمَا 1 Yu>suf: 37
3 نَبَّأَنَا 1 al-Tawbah: 94
4 نَبَّأَنِيْ 1 al-Tah}ri>m: 3
5 نَبَّأَهَا 1 al-Tah}ri>m: 3
6 سَأُنْبِئُكَ 1 al-Kahfi: 78
7 أُنَبِّئُكُمْ 8 Ali ‘Imra@n: 15, 49; al-Ma>’idah: 60; Yu>suf: 45; al-H{ajj: 72; al-Shu‘ara>’: 221; al-‘Ankabu>t: 8; Luqma>n: 15
8 لَتُنَبِّئَنَّهُمْ 1 Yu>suf: 15
9 تُنَبِّئُهُمْ 1 al-Tawbah: 64
10 اَتُنَبِّئُوْنَ 1 Yu>nus: 18
11 تُنَبِّئُوْنَهُ 1 al-Ra‘d: 33
12 فَنُنَبِّئُكُمْ 2 Yu>nus: 23; al-Kahfi: 103
13 فَلَنُنَبِّئَنَّ 1 Fus}s}ilat: 50
14 فَنُنَبِّئُهُمْ 1 Luqma>n: 23
15 يُنَبِّئُكَ 1 Fa>t}ir: 14
16 يُنَبِّئُكُمْ 9 al-Ma>’idah: 48, 105; al-An‘a>m: 60, 164; al-Tawbah: 94, 105; Saba>’: 7; al-Zumar: 7; al-Jumu‘ah: 8
17 يُنَبِّئُهُمْ 6 al-Ma>’idah: 14; al-An‘a>m: 108, 159; al-Nu>r: 64; al-Muja>dilah: 6, 7;
18 نَبِّئْ 1 al-H{ijr: 49
19 نَبِّئْنَا 1 Yu>suf: 36
20 نَبِّئْهُمْ 2 al-H{ijr: 51; al-Qamar: 28
21 نَبِّئُوْنِيْ 1 al-An‘a>m: 143
22 لَتُنَبِّؤُنَّ 1 al-Tagha>bun: 7
23 يُنَبَّأُ 1 al-Najm: 36
24 يُنَبَّؤُا 1 al-Qiya>mah: 13
25 أَنْبَأَكَ 1 al-Tah}ri>m: 3
26 أَنْبَأَهُمْ 1 al-Baqarah: 33
27 أَنْبِئْهُمْ 1 al-Baqarah: 33
28 أَنْبِئُوْنِيْ 1 al-Baqarah: 31
29 يَسْتَنْبِئُونَكَ 1 Yu>nus: 53
30 نَبَأ 15 al-Ma>’idah: 27; al-An‘a>m: 34, 67; al-A‘ra>f: 175; al-Tawbah: 70; Yu>nus: 71; Ibra>hi>m: 9; al-Shu‘ara>’: 69; al-Naml: 22; al-Qas}s}as}: 3; S}a>d: 21, 67; al-H{ujura>t: 6 ; al-Tagha>bun: 5; al-Naba’: 2
31 نَبَأَهُ 1 S}a>d: 88
32 نَبَأَهُمْ 1 al-Kahfi: 13
33 أَنْبَاءُ 10 Ali ‘Imra>n: 44; al-An‘a>m: 5; Hu>d: 49, 100, 120; Yu>suf: 102; T{a>ha>: 99; al-Shu‘ara>’: 6; al-Qas}s}as}: 66; al-Qamar: 4
34 أَنْبَاءِكْمْ 1 al-Ah}za>b: 20
35 أَنْبَائِهَا 1 al-A‘ra>f: 101

Sebagai kelanjutan dari alur sebelumnya, maka peneliti akan melakukan identifikasi terhadap term-term kunci yang mengacu pada topic usia dewasa dalam masing-masing kelompok ayat. Adapun sebaran term kunci yang peneliti ajukan adalah: Kelompok I: term (فِتْيَةٌ)/ayat 10; Kelompok II: term (رَجُلَيْنِ)/ayat 32; Kelompok III (عَبْدٌ)/ayat 65; dan Kelompok IV: term (قَوْمٌ)/90.
a. Identifikasi Term (الْفِتْيَةُ) dan Derivasinya
Kata pertama adalah (الْفِتْيَةُ). M. Quraish Shihab menyatakan bahwa kata (الْفِتْيَةُ) adalah jamak yang menunjukkan sedikit. Bentuk tunggalnya adalah fata> (فَتَى) yang berarti remaja.
Penelusuran terhadap al-Mu‘jam al-Mufahras karya Muh{ammad Fu’ad ‘Abd al-Ba@qy@, menunjukkan bahwa term (فَتَى) beserta derivasinya disebutkan dalam 7 bentuk dengan frekuensi 10 kali.
NO TERM FRE-KUENSI SURAT – AYAT
1 فَتَى 1 al-Anbiya@’: 60
2 فَتَاهُ 2 al-Kahfi: 60, 62
3 فَتَاهَا 1 Yu>suf: 30
4 فَتَيَانْ 1 Yu>suf: 36
5 اَلْفِتْيَةُ 2 al-Kahfi: 10, 13
6 فِتْيَانِهِ 1 Yu>suf: 62
7 فَتَيَاتِكُمْ 2 al-Nisa>’: 25; al-Nu>r: 33

b. Identifikasi Term (رَجُلَيْنِ) dan Derivasinya
Kata kedua adalah (رَجُلَيْنِ). Term ini merupakan bentuk dual (muthsanna) dari kata (رَجُلٌ). Sedangkan kata (رَجُلٌ) beserta derivasinya disebutkan dalam 7 bentuk dengan frekuensi 57 kali:
NO TERM FRE -KUENSI SURAT – AYAT
1 رجل 16 al-Baqarah: 282; al-Nisa>’: 12; al-A‘ra>f: 63, 69; Yu>nus: 2; Hu>d: 78; al-Mu’minu>n: 25, 38; al-Qas}s}as}: 20; al-Ah}za>b: 4; Saba>’: 7, 43; Ya>si>n: 20; al-Zumar: 29; Gha>fir: 28; al-Zukhru>f: 31
2 رَجُلاً 8 al-An‘a>m: 9; ; al-A‘ra>f: 155; al-Isra>’: 47; al-Kahfi: 37; al-Furqa>n: 8; al-Zumar: 29 (2x); Gha>fir: 28
3 رَجُلاَنِ 1 al-Ma>idah: 23
4 رَجُلَيْنِ 4 al-Baqarah: 282; al-Nah}l: 76; al-Kahfi: 32; al-Qas}s}as}: 15
5 رِجَالُ 17 al-Baqarah: 228; al-Nisa>’: 7, 32, 34, 75, 98; al-A‘ra>f: 46, 81; al-Tawbah: 108; al-Nu>r: 31, 37; al-Naml: 55; al-‘Ankabu>t: 29; al-Ah}za>b: 23; al-Fath}: 25; al-Jin: 6 (2x)
6 رِجَالاً 9 al-Baqarah: 239; al-Nisa>’: 1, 176; al-A‘ra>f: 48; Yu>suf: 109; al-Nah}l: 43; al-Anbiya>’: 7; al-H{ajj: 27; S}a>d: 62;
7 رِجَالِكُمْ 2 al-Baqarah: 282; al-Ah}za>b: 40

c. Identifikasi Term (عَبْدٌ) dan Derivasinya
Kata ketiga adalah (عَبْدٌ - عِبَادٌ). Term (عَبْدٌ) beserta derivasinya disebutkan dalam 18 bentuk dengan frekuensi 143 kali.
NO TERM FRE-KUENSI SURAT – AYAT
1 العبد 10 al-Baqarah: 178 (2x), 221; Maryam: 30; Saba>’: 9; S}a>d: 30, 44; al-Zukhru>f: 59; Qa>f: 8; al-Jin: 19
2 عَبْدًا 6 al-Nisa’: 172; al-Nah}l: 75; al-Isra>’: 3; al-Kahfi: 65; Maryam: 93; al-‘Alaq: 10
3 عبدنا 5 al-Baqarah: 23; al-Anfa>l: 41; S}a>d: 17, 41; al-Qamar: 9
4 عبده 7 al-Isra>’: 1; al-Kahfi: 1; Maryam: 2; al-Furqa>n: 1; al-Zumar: 36; al-Najm: 10; al-H{adi>d: 9
5 عبدين 1 al-Tah}ri>m: 10
6 العباد 20 al-Baqarah: 207; Ali> ‘Imra>n: 15, 20, 30; al-A‘ra>f: 194; al-Anbiya>’: 26; al-Furqa>n: 63; Ya>si>n: 30; al-S}a>ffa>t: 40, 74, 128, 160, 169; Gha>fir: 31, 44, 48; al-Zukhru>f: 19; al-Dukha>n: 18; Qa>f: 11; al-Insa>n: 6
7 عباد(ي) 4 al-Zumar: 10, 16, 17; al-Zukhru>f: 68
8 عبادا 2 Ali> ‘Imra>n: 79; al-Isra>’: 5
9 عبادك 7 al-Nisa>’: 118; al-Ma>’idah: 118; al-H{ijr: 40; al-Naml: 19; S{a>d: 83; al-Zumar: 46; Nu>h{: 27
10 عبادكم 1 al-Nu>r: 32
11 عبادنا 12 Yu>suf: 24; al-Kahfi: 65; Maryam: 63; Fa>t}ir: 32; al-S}a>ffa>t: 81, 111, 122, 132, 171; S{a>d: 45; al-Shu>ra>: 52; al-Tah}ri>m: 10
12 عباده 34 al-Baqarah: 90; al-An‘a>m: 18, 61, 88; ; al-A‘ra>f: 32, 128; al-Tawbah: 104; Yu>nus: 107; Ibra>hi>m: 11; al-Nah}l: 2; al-Isra>’: 17, 30, 96; Maryam: 61; al-Furqa>n: 58; al-Naml: 15, 59; al-Qas}s}as}: 82; al-‘Ankabu>t: 62; al-Ru>m: 48; Saba>’: 39; Fa>t}ir: 28, 31, 45; al-Zumar: 7, 16; Gha>fir: 15, 85; al-Shu>ra>: 19, 23, 25, 27 (2x); al-Zukhru>f: 15
13 عبادي 17 al-Baqarah: 186; Ibra>hi>m: 31; al-H{ijr: 42, 49; al-Isra>’: 53, 65; al-Kahfi: 102; al-Anbiya>’: 105; al-Mu’minu>n: 109; al-Furqa>n: 17; al-Shu‘ara>’: 52; al-‘Ankabu>t: 56; Saba>’: 13; al-Zumar: 53; al-Dukha>n: 23; al-Fajr: 29
14 للعبيد 5 Ali> ‘Imra>n: 182; al-Anfa>l: 51; al-H{aj: 10; Fus}s}ilat: 46; Qa>f: 29
15 عابد 1 al-Ka>firu>n: 4
16 عابدات 1 al-Tah}ri>m: 5
17 عابدون 5 al-Baqarah: 138; al-Tawbah: 112; al-Mu’minu>n: 47; al-Ka>firu>n: 3, 5;
18 عابدين 5 al-Anbiya>’: 53, 73, 84, 106; al-Zukhru>f: 81

d. Identifikasi Term (قوما) dan Derivasinya
Kata keempat adalah (القوم). Term (القوم) beserta derivasinya disebutkan dalam 11 bentuk dengan frekuensi 383 kali.
NO TERM FRE-KUENSI SURAT – AYAT
1 القوم 206 al-Baqarah: 118, 164, 230, 250, 258, 264, 286; Ali ‘Imra>n: 86, 117, 140, 147; al-Nisa>’: 78, 90, 92, 93, 104; al-Ma>’idah: 2, 8, 11, 25, 26, 41, 50, 51, 54, 58, 67, 68, 77, 84, 102, 108; al-An‘a>m: 45, 47, 68, 77, 97, 98, 99, 105, 126, 133, 144, 147; al-A‘ra>f: 32, 47, 52, 58, 69, 81, 93, 99, 109, 127, 137, 138 (2x), 148, 150 (2x), 159, 176, 177, 188, 203; al-Anfa>l: 53, 58, 65, 72; al-Tawbah: 6, 11, 14, 19, 24, 37, 56, 70 (2x), 80, 96, 109, 127; Yu>nus: 5, 6, 13, 24, 67, 85, 86, 98, 101; Hu>d: 44, 60, 70, 74, 89 (4x); Yu>suf: 37, 87, 110, 111; al-Ra‘d: 3, 4, 7, 11 (2x); Ibra>hi>m: 9; al-H{ijr: 15, 58, 62; al-Nah}l: 11, 12, 13, 59, 64, 65, 67, 69, 79, 107; al-Kahfi: 90; T}a>ha>: 87; al-Anbiya>’: 74, 77 (2x), 78, 106; al-H{ajj: 42, 43 (2x); al-Mu’minu>n: 28, 41, 44, 94; al-Furqa>n: 4, 36, 37; al-Shu‘ara>’: 10, 11, 105, 160, 166; al-Naml: 43, 47, 52, 55, 60, 86; al-Qas}s}as}: 3, 21, 25, 50, 76; al-‘Ankabu>t: 24, 30, 35, 51; al-Ru>m: 21, 23, 24, 28, 37; Ya>si>n: 19; S}a>d: 12, 13; al-Zumar: 42, 52; Gha>fir: 5, 31; Fus}s}ilat: 3; al-Zukhru>f: 58, 88; al-Dukha>n: 17, 22, 37; al-Ja>thiyah: 4, 5, 13, 20; al-Ah}qa>f: 10, 25, 35; al-Fath}: 16; al-H{ujura>t: 11 (2x); Qa>f: 12, 14; al- Dha>riya>t: 25, 32, 46, 53; al-T}u>r: 32; al-Najm: 52; al-Qamar: 9, 33; al-H}ashr: 13, 14; al-S}aff: 5, 7; al-Jumu‘ah: 5 (2x); al-Muna>fiqu>n: 6; al-Tah}ri>m: 11; al-H{a>qqah: 7
2 قوم (ي) 47 al-Baqarah: 54; al-Ma>’idah: 20, 21; al-An‘a>m: 78, 135; al-A‘ra>f: 59, 61, 65, 67, 73, 79, 85, 93; Yu>nus: 71, 84; Hu>d: 28, 29, 30, 50, 51, 52, 61, 63, 64, 78, 84, 85, 88, 89, 92, 93; T}a>ha>: 86, 90; al-Mu’minu>n: 23; al-Naml: 46; al-‘Ankabu>t: 36; Ya>si>n: 20; al-Zumar: 39; Gha>fir: 29, 30, 32, 38, 39, 41; al-Zukhru>f: 51; al-S}aff: 5; Nu>h}: 2
3 قوما 4 0 Ali ‘Imra>n: 86; al-Ma>’idah: 22; al-An‘a>m: 89; al-A‘ra>f: 64, 133, 164; al-Tawbah: 13, 39, 53, 115; Yu>nus: 75; Hu>d: 29, 57; Yu>suf: 9; al-Kahfi: 86, 93; Maryam: 97; al-Anbiya>’: 11; al-Mu’minu>n: 46, 106; al-Furqa>n: 18; al-Naml: 12; al-Qas}s}as}: 32, 46; al-Sajdah: 3; Ya>si>n: 6; al-S}a>ffa>t: 30; al-Zukhru>f: 5, 54; al-Dukha>n: 28; al-Ja>thiyah: 14, 31; al-Ah}qa>f: 23; Muh}ammad: 38; al-Fath}: 12; al-H{ujura>t: 6; al-Dha>riya>t: 46; al-Muja>dilah: 14, 22; al-Mumtah}anah: 13
4 قومك 11 al-An‘a>m: 66, 74; al-A‘ra>f: 145; Hu>d: 36, 49; Ibra>hi>m: 5; T}a>ha>: 83, 85; al-Zukhru>f: 44, 57; Nu>h}: 1
5 لقومكما 1 Yu>nus: 87
6 قومنا 4 al-A‘ra>f: 89; al-Kahfi: 15; al-Ah}qa>f: 30, 31;
7 قومه 56 al-Baqarah: 54, 60, 67; al-Ma>’idah: 20; al-An‘a>m: 80, 83; al-A‘ra>f: 59, 60, 66, 75, 80, 82, 88, 90, 127, 128, 137, 150, 155, 160; Yu>nus: 71, 83; Hu>d: 25, 27, 38, 78, 98; Ibra>hi>m: 4, 6; Maryam: 11; T}a>ha>: 79, 86; al-Anbiya>’: 52; al-Mu’minu>n: 23, 24, 33; al-Shu‘ara>’: 70; al-Naml: 12, 54, 56; al-Qas}s}as}: 76, 79; al-‘Ankabu>t: 14, 16, 24, 28, 29; Ya>si>n: 28; al-S}a>ffa>t: 85, 124; al-Zukhru>f: 26, 51, 54; al-Ah}qa>f: 21; al-S}aff: 5; Nu>h}: 1
8 قومها 2 Maryam: 27; al-Naml: 24
9 قومهم 9 al-Nisa>’: 90, 91; al-Tawbah: 122; Yu>nus: 74; Ibra>hi>m: 28; al-Naml: 51; al-Ru>m: 47; al-Ah}qa>f: 29; al-Mumtah}anah: 4
10 قومهما 2 al-Mu’minu>n: 47; al-S}a>ffa>t: 115
11 قومي 5 al-A‘ra>f: 142; al-Furqa>n: 30; al-Shu‘ara>’: 117; Ya>si>n: 26; Nu>h}: 5

3. Langkah Ketiga, Menyusun ayat-ayat secara runtut sesuai kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan tentang Asba>b al-Nuzu>l;
4. Langkah Keempat, Mengetahui korelasi (muna>sabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya;
Mengingat fokus utama kajian tematik tafsir di sini adalah Surat al-Kahfi, maka langkah ketiga dan keempat di atas sudah terpenuhi dengan menengok kembali bagian awal makalah ini.
5. Langkah Kelima, Menyusun tema bahasan di dalam outiline yang pas, sistematis, sempurna dan utuh;
6. Langkah Keenam, Melengkapi pembahasan dan uraian dengan h}adi>th, bila dipandang perlu, sehingga penjelasan menjadi semakin sempurna dan semakin jelas;
7. Langkah Ketujuh, Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara ‘a>m dan khas}, mut}laq dan muqayyad, mensinkronkan ayat-ayat yang tampaknya kontradiktif, menjelaskan na>sikh-mansu>kh, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada satu muara, tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindak pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna-makna yang sebenarnya tidak tepat.
Langkah kelima hingga ketujuh inilah yang merupakan bagian paling penting untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang topik penelitian. Lebih dari pada itu, pada langkah-langkah terakhir inilah, metode muqa>ran mulai dikolaborasikan demi memperoleh pemahaman yang relatif lebih komprehensif. Bentuk pertama metode muqa>ran menuntut studi komparatif antar term-term kunci beserta derivasinya dalam al-Qur’an. Berbekal rujukan Tafsir al-Jala>lay>n dan software Al Quran Digital, peneliti mencoba melakukan analisis sederhana untuk memetakan objek bahasan masing-masing ayat. Berikut ini hasilnya ketika disajikan dalam bentuk tabel:





a. Analisis Term (نَقُصُّ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 قَصَّ al-Qas}s}as}: 25 فعل ماضي Makkiyah Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Shu‘ay>b
2 قَصَصْنَا al-Nah}l: 118 فعل ماضي Makkiyah Makanan yang diharamkan bagi kaum Yahudi
3 قَصَصْنَا Gha>fir: 78 فعل ماضي Makkiyah Kisah para Rasu>l
4 قَصَصْنَاهُمْ al-Nisa>’: 164 فعل ماضي Madaniyah Kisah Para Rasu>l
5 تَقْصُصْ Yu>suf: 5 فعل مضارع Makkiyah Mimpi Nabi Yu>suf
6 نَقُصُّ al-A‘ra>f: 101 فعل مضارع Makkiyah Negeri-negeri yang telah dibinasakan oleh Allah
7 نَقُصُّ Hu>d: 120 فعل مضارع Makkiyah Kisah Para Rasu>l
8 نَقُصُّ Yu>suf: 3 فعل مضارع Makkiyah Cerita Nabi Yusuf dan keluarganya secara ‘utuh’
9 نَقُصُّ al-Kahfi: 13 فعل مضارع Makkiyah Kisah As}h}a>b al-Kahfi
10 نَقُصُّ T{a>ha>: 99 فعل مضارع Makkiyah Kisah umat-umat masa lalu
11 نَقْصُصْ Gha>fir: 78 فعل مضارع Makkiyah Kisah para Rasul yang tidak/belum diceritakan kepada Nabi s.a.w.
12 نَقْصُصْ al-Nisa>’: 164 فعل مضارع Madaniyah Kisah para Rasul yg tidak diceritakan pd Nabi s.a.w.
13 فَلَنَقُصَّنَّ al-A‘ra>f: 7 فعل مضارع Makkiyah Kisah umat-umat masa lalu
14 نَقُصُّهُ Hu>d: 100 فعل مضارع Makkiyah Negeri-negeri yang telah dibinasakan oleh Allah
15 يَقُصُّ al-An‘a>m: 57 فعل مضارع Makkiyah Menceritakan kebenaran (al-h}aq)
16 يَقُصُّ al-Naml: 76 فعل مضارع Makkiyah al-Qur’a>n bercerita tentang sebagian besar hal yang diperselisihkan Bani Isra>’il
17 يَقُصُّوْنَ al-An‘a>m: 130 فعل مضارع Makkiyah Para Rasul menceritakan ayat-ayat Allah
18 يَقُصُّوْنَ al-A‘ra>f: 35 فعل مضارع Makkiyah Para Rasul menceritakan ayat-ayat Allah
19 فَاقْصُصِ al-A‘ra>f: 176 فعل أمر Makkiyah Kisah tentang kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah
20 قُصِّيْهِ al-Qas}s}as}: 11 فعل أمر Makkiyah Arti kata ini: “Ikutilah dia”. Terkait perintah Ibunda Musa agar kakak wanita mengikuti jejak bayi Musa yang dihanyutkan
21 اَلْقَصَص Ali ‘Imra>n: 62 مصدر Madaniyah Kebenaran (al-H}aq)
22 اَلْقَصَص al-A‘ra>f: 176 مصدر Makkiyah Kisah tentang kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah
23 اَلْقَصَص Yu>suf: 3 مصدر Makkiyah Cerita Nabi Yusuf dan keluarganya secara ‘utuh’
24 اَلْقَصَص al-Qas}s}as}: 25 مصدر Makkiyah Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Shu‘ay>b
25 قَصَصًا al-Kahfi: 64 مصدر Makkiyah Arti kata ini: “Menelusuri”. Terkait cerita tentang Nabi Musa bersama muridnya
26 قَصَصِهِمْ Yu>suf: 111 مصدر Makkiyah Cerita Nabi Yusuf dan keluarganya secara ‘utuh’

b. Analisis Term (يُحَاوِرُهُ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 يُحَاوِرُهُ al-Kahfi: 34 فعل مضارع Makkiyah Perkataan pemilik kebun yang kafir
2 يُحَاوِرُهُ al-Kahfi: 37 فعل مضارع Makkiyah Perkataan pemilik kebun yang mukmin
3 تَحَاوُرَكُمَا al-Muja>dilah: 1 مصدر Madaniyah Dialog antara Rasu>l Allah s.a.w. dengan wanita bernama Khawlah bint Tha‘labah





c. Analisis Term (تُعَلِّمَنِ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 عَلَّمَ al-Baqarah: 31 فعل ماضي Madaniyah *)
2 عَلَّمَ al-Rah}ma@n: 2 فعل ماضي Madaniyah
3 عَلَّمَ al-‘Alaq: 4 فعل ماضي Makkiyah
4 عَلَّمَ al-‘Alaq: 5 فعل ماضي Makkiyah
5 عَلَّمْتُكَ al-Ma@i’dah: 110 فعل ماضي Madaniyah
6 عَلَّمْتُمْ al-Ma@i’dah: 4 فعل ماضي Madaniyah
7 عَلَّمْتَنَا al-Baqarah: 32 فعل ماضي Madaniyah
8 عَلَّمْتَنِيْ Yu@suf: 101 فعل ماضي Makkiyah
9 عَلَّمَكَ al-Nisa@’: 113 فعل ماضي Madaniyah
10 عَلَّمَكُمْ al-Baqarah: 239 فعل ماضي Madaniyah
11 عَلَّمَكُمْ al-Ma@i’dah: 4 فعل ماضي Madaniyah
12 عَلَّمَكُمْ T}a@ha@: 71 فعل ماضي Makkiyah
13 عَلَّمَكُمْ al-Shu‘ara@’: 49 فعل ماضي Makkiyah
14 عَلَّمْنَاهُ Yu@suf: 68 فعل ماضي Makkiyah
15 عَلَّمْنَاهُ al-Kahfi: 65 فعل ماضي Makkiyah
16 عَلَّمْنَاهُ al-Anbiya@’: 80 فعل ماضي Makkiyah
17 عَلَّمْنَاهُ Ya@si@n: 69 فعل ماضي Makkiyah
18 عَلَّمَنِيْ Yu@suf: 37 فعل ماضي Makkiyah
19 عَلَّمَهُ al-Baqarah: 251 فعل ماضي Madaniyah
20 عَلَّمَهُ Al-Baqarah: 282 فعل ماضي Madaniyah
21 عَلَّمَهُ al-Najm: 5 فعل ماضي Makkiyah
22 عَلَّمَهُ al-Rah}ma@n: 4 فعل ماضي Madaniyah
23 تُعَلِّمَنِ al-Kahfi: 66 فعل مضارع Makkiyah
24 تُعَلِّمُوْنَ Ali ‘Imra@n: 79 فعل مضارع Madaniyah
25 تُعَلِّمُوْنَ al-H}ujura@t: 16 فعل مضارع Madaniyah
26 تُعَلِّمُوْنَهُنَّ al-Ma@i’dah: 4 فعل مضارع Madaniyah
27 وَلِنُعَلِّمَهُ Yu@suf: 21 فعل مضارع Makkiyah
28 يُعَلِّمَانِ al-Baqarah: 102 فعل مضارع Madaniyah
29 يُعَلِّمُكَ Yu@suf: 6 فعل مضارع Makkiyah
30 يُعَلِّمُكُمْ al-Baqarah: 151 فعل مضارع Madaniyah
31 يُعَلِّمُكُمْ al-Baqarah: 151 فعل مضارع Madaniyah
32 يُعَلِّمُكُمْ al-Baqarah: 282 فعل مضارع Madaniyah
33 يُعَلِّمُهُ Ali ‘Imra@n: 48 فعل مضارع Madaniyah
34 يُعَلِّمُهُ al-Nah{l: 103 فعل مضارع Makkiyah
35 يُعَلِّمُهُمْ al-Baqarah: 129 فعل مضارع Madaniyah
36 يُعَلِّمُهُمْ Ali ‘Imra@n: 164 فعل مضارع Madaniyah
37 يُعَلِّمُهُمْ al-Jumu‘ah: 2 فعل مضارع Madaniyah
38 يُعَلِّمُوْنَ al-Baqarah: 102 فعل مضارع Madaniyah
39 عُلِّمْتَ al-Kahfi: 66 فعل ماضي Makkiyah
40 عُلِّمْتُمْ al-An‘a@m: 91 فعل ماضي Makkiyah
41 عُلِّمْنَا al-Naml: 16 فعل ماضي Makkiyah

Dengan mempertimbangkan bahwa term (تُعَلِّمَنِ) beserta derivasinya inilah yang paling argumentative untuk dijadikan sebagai ‘jaminan’ adanya interaksi pendidikan (dalam arti pengajaran maupun pembelajaran), maka peneliti memberikan gaya analisis yang berbeda.
Setelah menelusuri muatan pada ayat-ayat yang menjadi objek penelitian di atas, peneliti mendapati bahwa terdapat ayat-ayat yang menunjuk Allah s.w.t. sebagai sumber ta‘li>m, memiliki objek ta‘li>m sebagaimana tabel di bawah ini:
No Term Objek Ta’lim
1 عَلّمَ Nabi A@dam As.
Manusia
Objeknya bersifat umum
2 عَلَّمْتُكَ Nabi ‘I@sa@ As.
3 عَلَّمْتَنَا Malaikat
4 عَلَّمْتَنِيْ Nabi Yu@suf As.
5 عَلَّمَكَ Nabi Muh{ammad Saw.
6 عَلَّمَكُمْ Manusia
7 عَلَّمْنَاهُ Nabi Ya‘qu@b As.
Nabi Khid}ir As.
Nabi Dawud As.
8 عَلَّمَنِيْ Nabi Yu@suf As.
9 عَلَّمَهُ Nabi Dawud As.
Manusia
10 لِنُعَلِّمَهُ Nabi Yu@suf As.
11 يُعَلِّمُكَ Nabi Yu@suf As.
12 يُعَلِّمُكُمْ Manusia
13 يُعَلِّمُهُ Nabi ‘I@sa@ As.
14 عُلِّمْتَ Nabi Khid}ir As.
15 عُلِّمْتُمْ Manusia
16 عُلِّمْنَا Nabi Dawud & Sulayma@n As.

Sedangkan ayat-ayat yang mengacu pada selain Allah s.w.t. sebagai sumber ta‘li@m, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Term Sumber Objek
1 عَلَّمْتُمْ Manusia Binatang
2 عَلَّمَهُ Malaikat Jibril Rasulullah Saw.
3 تُعَلِّمَنِ Nabi Khid}ir Nabi Mu@sa AS
4 تُعَلِّمُوْنَ Kaum Rabba@niyyin Tidak diketahui
5 تُعَلِّمُوْنَهُنَّ Manusia Binatang
6 يُعَلِّمَانِ Ha@rut dan Ma@rut Syaitan
7 يُعَلِّمُكُمْ Rasulullah Saw. Manusia
8 يُعَلِّمُهُمْ Rasulullah Saw. Manusia
9 يُعَلِّمُوْنَ Shaytan Manusia

Ada juga term (تُعَلِّمَنِ) dengan berbagai derivasinya yang tidak bersifat factual; misalnya tuduhan Fir‘aw@n bahwa Nabi Mu@sa As. adalah sumber ta’lim yang mengajari sihir kepada para ahli sihir (term عَلَّمَكُمْ dalam Surat T}a@ha@: 71 dan al-Shu‘ara@’: 49); pernyataan bahwa Allah tidak mengajarkan sha‘ir- sha‘ir kepada Rasulullah Saw. (term علمناه dalam Surat Ya@si@n: 69); redaksi istifha@m inkary@ yang ditujukan kepada suatu kaum (yakni Bani Asad) yang hendak memberitahukan agama mereka kepada Allah, padahal Allah itu Maha Mengetahui seluruh isi langit dan bumi (term اَتُعَلِّمُوْنَ dalam Surat al-H}ujura@t: 16); demikian juga dengan bantahan terhadap pernyataan kaum musyrikin yang menyatakan bahwa Rasulullah Saw. diajari oleh seorang manusia untuk membuat al-Qur’a@n (Surat al-Nah{l: 103).

d. Analisis Term (نُنَبِّئُكُمْ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 نَبَّأَتْ al-Tah}ri>m: 3 فعل ماضي Madaniyah H{afs}ah memberi tahu kepada ‘Asuf: 37 فعل ماضي Makkiyah Nabi Yu>suf bermaksud menceritakan tentang takwil mimpi kepada dua penghuni penjara
3 نَبَّأَنَا al-Tawbah: 94 فعل ماضي Madaniyah Allah telah memberitahu tentang perihal kaum munafik
4 نَبَّأَنِيْ al-Tah}ri>m: 3 فعل ماضي Madaniyah Allah memberitah Nabi. tentang pembicaraan rahasia antara H{afs}ah dengan ‘Am: 3 فعل ماضي Madaniyah Nabi s.a.w. memberitahuH{afs}ah terkait pembicaraan rahasianya dengan ‘Asa
7 أُنَبِّئُكُمْ Ali ‘Imra@n: 15 فعل مضارع Madaniyah Cerita tentang orang yang posisinya luhur di sisi Allah
8 أُنَبِّئُكُمْ Ali ‘Imra@n: 49 فعل مضارع Madaniyah Nabi ‘Isa> dapat menceritakan tentang apa yang dimakan dan disimpan kaumnya
9 أُنَبِّئُكُمْ al-Ma>’idah: 60 فعل مضارع Madaniyah Cerita tentang orang yang posisinya sangat buruk di sisi Allah
10 أُنَبِّئُكُمْ Yu>suf: 45 فعل مضارع Makkiyah Janji salah seorang penghuni penjara untuk menakwili mimpi raja, dengan meminta bantuan Nabi Yu>suf
11 أُنَبِّئُكُمْ al-H{ajj: 72 فعل مضارع Madaniyah Cerita tentang neraka yang dijanjikan bagi kaum kafir
12 أُنَبِّئُكُمْ al-Shu‘ara>’: 221 فعل مضارع Makkiyah Cerita tentang orang-orang yang dibisiki oleh syaitan
13 أُنَبِّئُكُمْ al-‘Ankabu>t: 8 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan tentang apa yang dikerjakan oleh orang yang berbakti kepada kedua orang tua
14 أُنَبِّئُكُمْ Luqma>n: 15 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan tentang apa yang dikerjakan oleh orang yang berbakti kepada kedua orang tua
15 لَتُنَبِّئَنَّهُمْ Yu>suf: 15 فعل مضارع Makkiyah Nabi Yu>suf akan mengenang kembali cerita tentang saudara-saudaranya yang telah memasukkan beliau ke sumur
16 تُنَبِّئُهُمْ al-Tawbah: 64 فعل مضارع Madaniyah Allah menceritakan apa yang ada di hati kaum munafiq
17 اَتُنَبِّئُوْنَ Yu>nus: 18 فعل مضارع Makkiyah Pertanyaan yang sifatnya celaan kepada kaum musyrik
18 تُنَبِّئُوْنَهُ al-Ra‘d: 33 فعل مضارع Madaniyah Pertanyaan yang sifatnya celaan kepada kaum musyrik
19 فَنُنَبِّئُكُمْ Yu>nus: 23 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat kelak
20 فَنُنَبِّئُكُمْ al-Kahfi: 103 فعل مضارع Makkiyah Cerita tentang orang-orang yang amalannya merugi
21 فَلَنُنَبِّئَنَّ Fus}s}ilat: 50 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh kaum kafir di akhriat kelak
22 فَنُنَبِّئُهُمْ Luqma>n: 23 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh kaum kafir di akhriat kelak
23 يُنَبِّئُكَ Fa>t}ir: 14 فعل مضارع Makkiyah Tidak ada yang bisa memberikan berita kepada Nabi s.a.w. layaknya yang diberikan Allah
24 يُنَبِّئُكُمْ al-Ma>’idah: 48 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
25 يُنَبِّئُكُمْ al-Ma>’idah: 105 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
26 يُنَبِّئُكُمْ al-An‘a>m: 60 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
27 يُنَبِّئُكُمْ al-An‘a>m: 164 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang diperselisihkan oleh manusia
28 يُنَبِّئُكُمْ al-Tawbah: 94 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
29 يُنَبِّئُكُمْ al-Tawbah: 105 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
30 يُنَبِّئُكُمْ Saba>’: 7 فعل مضارع Makkiyah Seorang kafir bercerita tentang Nabi s.a.w. dengan tujuan mengolok-olok
31 يُنَبِّئُكُمْ al-Zumar: 7 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
32 يُنَبِّئُكُمْ al-Jumu‘ah: 8 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
33 يُنَبِّئُهُمْ al-Ma>’idah: 14 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh kaum Nas}ra>ni> di akhriat kelak
34 يُنَبِّئُهُمْ al-An‘a>m: 108 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
35 يُنَبِّئُهُمْ al-An‘a>m: 159 فعل مضارع Makkiyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
36 يُنَبِّئُهُمْ al-Nu>r: 64 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh manusia di akhriat
37 يُنَبِّئُهُمْ al-Muja>dilah: 6 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pada saat hari kebangkitan kelak
38 يُنَبِّئُهُمْ al-Muja>dilah: 7 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pada saat hari qiyamat
39 نَبِّئْ al-H{ijr: 49 فعل أمر Makkiyah Perintah untuk memberitahukan bahwa Allah itu Maha Pengampun
40 نَبِّئْنَا Yu>suf: 36 فعل أمر Makkiyah Permintaan kedua penghuni penjara agar Nabi Yu>suf menakwili mimpi mereka berdua
41 نَبِّئْهُمْ al-H{ijr: 51 فعل أمر Makkiyah Perintah untuk menceritakan kisah tamu Nabi Ibra>hi>m (yaitu malaikat)
42 نَبِّئْهُمْ al-Qamar: 28 فعل أمر Makkiyah Allah memerintahkan Nabi S}a>lih} agar memberitahu kepada kaumnya terkait pembagian air susu unta milik beliau
43 نَبِّئُوْنِيْ al-An‘a>m: 143 فعل أمر Makkiyah Allah menantang para rahib Yahudi agar memberitahu dari mana datangnya binatang-binatang yang mereka haramkan
44 لَتُنَبِّؤُنَّ al-Tagha>bun: 7 فعل مضارع Madaniyah Allah akan menceritakan apa yang telah dikerjakan oleh kaum kafir di akhirat kelak
45 يُنَبَّأُ al-Najm: 36 فعل مضارع Makkiyah Isi s}uh}uf Nabi Mu>sa
46 يُنَبَّؤُا al-Qiya>mah: 13 فعل مضارع Makkiyah Manusia akan diberitahu tentang apa yang dikerjakan dan yang dilalaikannya di akhirat kelat
47 أَنْبَأَكَ al-Tah}ri>m: 3 فعل ماضي Madaniyah H}afs}ah bertanya kepada Nabi s.a.w., tentang pembicaraan rahasianya dengan ‘Aishah
48 أَنْبَأَهُمْ al-Baqarah: 33 فعل ماضي Madaniyah Nabi Adam telah menyebutkan nama-nama kepada para malaikat
49 أَنْبِئْهُمْ al-Baqarah: 33 فعل أمر Madaniyah Allah memerintahkan Nabi Adam untuk menyebutkan nama-nama kepada para malaikat
50 أَنْبِئُوْنِيْ al-Baqarah: 31 فعل أمر Madaniyah Allah memerintahkan para malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda
51 يَسْتَنْبِئُونَكَ Yu>nus: 53 فعل مضارع Makkiyah Kaum Quraysh bertanya kepada Nabi s.a.w. tentang hari akhir dan kebangkitan
52 نَبَأ al-Ma>’idah: 27 مصدر Madaniyah Kisah Qabil dan Habil
53 نَبَأ al-An‘a>m: 34 مصدر Makkiyah Kisah para Rasul
54 نَبَأ al-An‘a>m: 67 مصدر Makkiyah Berita-berita yang dibawa oleh para Rasul
55 نَبَأ al-A‘ra>f: 175 مصدر Makkiyah Cerita tentang orang yang mendustakan ayat-ayat Allah
56 نَبَأ al-Tawbah: 70 مصدر Madaniyah Kisah umat-umat terdahulu, seperti umat Nabi Nu>h}, Hu>d, S}a>lih}, Ibra>hi>m
57 نَبَأ Yu>nus: 71 مصدر Makkiyah Kisah Nabi Nu>h
58 نَبَأ Ibra>hi>m: 9 مصدر Makkiyah Kisah umat-umat terdahulu, seperti umat Nabi Nu>h}, Hu>d, S}a>lih}
59 نَبَأ al-Shu‘ara>’: 69 مصدر Makkiyah Kisah Nabi Ibra>hi>m
60 نَبَأ al-Naml: 22 مصدر Makkiyah Berita tentang negeri Saba’
61 نَبَأ al-Qas}s}as}: 3 مصدر Makkiyah Kisah Nabi Mu>sa dan Fir‘awn
62 نَبَأ S}a>d: 21 مصدر Makkiyah Berita orang-orang yang berperkara ketika memanjat pagar dalam kisah Nabi Da>wud
63 نَبَأ S}a>d: 67 مصدر Makkiyah Isi kandungan al-Qur’a>n
64 نَبَأ al-H{ujura>t: 6 مصدر Madaniyah Berita yang dibawa oleh orang fasik
65 نَبَأ al-Tagha>bun: 5 مصدر Madaniyah Kisah orang-orang kafir di masa lalu
66 نَبَأ al-Naba’: 2 مصدر Makkiyah Isi al-Qur’a>n, termasuk hari qiyamat dan kebangkitan
67 نَبَأَهُ S}a>d: 88 مصدر Makkiyah Kebenaran berita (dalam) al-Qur’a>n
68 نَبَأَهُمْ al-Kahfi: 13 مصدر Makkiyah Kisah As}h}a>b al-Kahfi
69 أَنْبَاءُ Ali ‘Imra>n: 44 جمع تكسير Madaniyah Allah menceritakan kisah Nabi Zakariya> dan Maryam kepada Nabi s.a.w. yang tergolong cerita ghaib/ belum ada yang mengetahui
70 أَنْبَاءُ al-An‘a>m: 5 جمع تكسير Makkiyah Akibat-akibat perkara yang selalu disenda-gurakan oleh kaum kafir
71 أَنْبَاءُ Hu>d: 49 جمع تكسير Makkiyah Allah menceritakan kisah Nabi Nu>h} kepada Nabi s.a.w. yang tergolong cerita ghaib/ belum ada yang mengetahui
72 أَنْبَاءُ Hu>d: 100 جمع تكسير Makkiyah Kisah negeri-negeri yang dibinasakan oleh Allah
73 أَنْبَاءُ Hu>d: 120 جمع تكسير Makkiyah Kisah-kisah para Rasul
74 أَنْبَاءُ Yu>suf: 102 جمع تكسير Makkiyah Allah menceritakan kisah Nabi Yu>suf kepada Nabi s.a.w. yang tergolong cerita ghaib
75 أَنْبَاءُ T{a>ha>: 99 جمع تكسير Makkiyah Kisah-kisah umat terdahulu
76 أَنْبَاءُ al-Shu‘ara>’: 6 جمع تكسير Makkiyah Akibat-akibat perkara yang selalu disenda-gurakan oleh kaum kafir
77 أَنْبَاءُ al-Qas}s}as}: 66 جمع تكسير Makkiyah Cerita-cerita yang dapat dijadikan alasan untuk menyelamatkan orang kafir dari siksa akhirat
78 أَنْبَاءُ al-Qamar: 4 جمع تكسير Makkiyah Allah telah menceritakan kisah-kisah yang menjauhkan dari kekafiran
79 أَنْبَاءِكْمْ al-Ah}za>b: 20 جمع تكسير Madaniyah Kaum kafir ingin mencari kabar tentang umat Islam kepada kaum Baduwi
80 أَنْبَائِهَا al-A‘ra>f: 101 جمع تكسير Makkiyah Berita tentang negeri-negeri yang dibinasakan oleh Allah



e. Analisis Term (اَلْفِتْيَةُ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 فَتَى al-Anbiya@’:60 إسم مفراد Makkiyah Nabi Ibra>him
2 فَتَاهُ al-Kahfi: 60 إسم مفراد Makkiyah Yu>sha‘ bin Nu>n
3 فَتَاهُ al-Kahfi: 62 إسم مفراد Makkiyah Yu>sha‘ bin Nu>n
4 فَتَاهَا Yu>suf: 30 إسم مفراد Makkiyah Nabi Yu>suf
5 فَتَيَانْ Yu>suf: 36 إسم تثنية Makkiyah Dua pelayan raja
6 اَلْفِتْيَةُ al-Kahfi: 10 جمع قلة Makkiyah As}h}a>b al-Kahfi
7 اَلْفِتْيَةُ al-Kahfi: 13 جمع قلة Makkiyah As}h}a>b al-Kahfi
8 فِتْيَانِهِ Yu>suf: 62 جمع تكسير Makkiyah Para pelayan Nabi Yu>suf
9 فَتَيَاتِكُمْ al-Nisa>’: 25 جمع مؤنث Madaniyah Para budak wanita
10 فَتَيَاتِكُمْ al-Nu>r: 33 جمع مؤنث Madaniyah Para budak wanita

f. Analisis Term (رَجُلَيْنِ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 رجل al-Baqarah: 282 إسم مفراد Madaniyah Laki-laki sebagai saksi
2 رجل al-Nisa>’: 12 إسم مفراد Madaniyah Laki-laki wafat tidak memiliki ahli waris
3 رجل al-A‘ra>f: 63 إسم مفراد Makkiyah Nabi Nu>h}
4 رجل al-A‘ra>f: 69 إسم مفراد Makkiyah Nabi Hu>d
5 رجل Yu>nus: 2 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
6 رجل Hu>d: 78 إسم مفراد Makkiyah Laki-laki yang cerdas dari kaum Nabi Lu>t}
7 رجل al-Mu’minu>n: 25 إسم مفراد Makkiyah Nabi Nu>h}
8 رجل al-Mu’minu>n: 38 إسم مفراد Makkiyah Nabi Hu>d
9 رجل al-Qas}s}as}: 20 إسم مفراد Makkiyah Orang yang beriman dari kalangan Fir‘awn
10 رجل al-Ah}za>b: 4 إسم مفراد Madaniyah Orang laki-laki
11 رجل Saba>’: 7 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
12 رجل Saba>’: 43 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
13 رجل Ya>si>n: 20 إسم مفراد Makkiyah H{abi>b al-Najja>r
14 رجل al-Zumar: 29 إسم مفراد Makkiyah Orang laki-laki
15 رجل Gha>fir: 28 إسم مفراد Makkiyah Orang yang beriman dari kalangan Fir‘awn
16 رجل al-Zukhru>f: 31 إسم مفراد Makkiyah al-Wali>d bin al-Mughi>rah atau ‘Urwah bin Mas‘urd al-Thaqafi
17 رَجُلاً al-An‘a>m: 9 إسم مفراد Makkiyah Orang laki-laki jelmaan malaikat
18 رَجُلاً al-A‘ra>f: 155 إسم مفراد Makkiyah 70 perwakilan dari Bani Isra>’il yang dipilih oleh Nabi Mu>sa
19 رَجُلاً al-Isra>’: 47 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
20 رَجُلاً al-Kahfi: 37 إسم مفراد Makkiyah Laki-laki dewasa
21 رَجُلاً al-Furqa>n: 8 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
22 رَجُلاً al-Zumar: 29 إسم مفراد Makkiyah Laki-laki yang dijadikan permisalan oleh Allah untuk menunjukkan perbedaan antara orang musyrik dengan orang yang bertauhid
23 رَجُلاً al-Zumar: 29 إسم مفراد Makkiyah
24 رَجُلاً Gha>fir: 28 إسم مفراد Makkiyah Orang laki-laki
25 رَجُلاَنِ al-Ma>idah: 23 إسم تثنية Madaniyah Dua orang laki-laki dari kaum Nabi Mu>sa
26 رَجُلَيْنِ al-Baqarah: 282 إسم تثنية Madaniyah Dua orang yang menjadi saksi
27 رَجُلَيْنِ al-Nah}l: 76 إسم تثنية Makkiyah Dua orang laki-laki yang dijadikan permisalan oleh Allah untuk menunjukkan perbedaan antara orang yang bisu dengan orang yang adil
28 رَجُلَيْنِ al-Kahfi: 32 إسم تثنية Makkiyah Dua orang laki-laki yang dijadikan permisalan oleh Allah untuk menunjukkan perbedaan antara orang kafir dengan orang mukmin
29 رَجُلَيْنِ al-Qas}s}as}: 15 إسم تثنية Makkiyah Dua orang dari Bani Isra’il yang sedang bertengkar, yang kemudian dilerai oleh Nabi Musa
30 رِجَالُ al-Baqarah: 228 جمع تكسير Madaniyah Para suami
31 رِجَالُ al-Nisa>’: 7 جمع تكسير Madaniyah Anak laki-laki maupun kerabat yang berhak memperoleh hak warisan
32 رِجَالُ al-Nisa>’: 32 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki
33 رِجَالُ al-Nisa>’: 34 جمع تكسير Madaniyah Para suami
34 رِجَالُ al-Nisa>’: 75 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki yang lemah, tidak mampu ikut berjihad
35 رِجَالُ al-Nisa>’: 98 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki yang lemah, tidak mampu ikut berjihad
36 رِجَالُ al-A‘ra>f: 46, جمع تكسير Makkiyah Orang-orang yang amal baik dan amal buruknya pada posisi seimbang
37 رِجَالُ al-A‘ra>f: 81 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki dari kaum Nabi Lu>t} yang suka menjalin hubungan homoseksual
38 رِجَالُ al-Tawbah: 108 جمع تكسير Madaniyah Kaum Anshar: 31 جمع تكسير Madaniyah Pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita
40 رِجَالُ al-Nu>r: 37 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki yang tidak melalaikan dzikir, shalat dan zakat
41 رِجَالُ al-Naml: 55 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki dari kaum Nabi Lu>t} yang suka menjalin hubungan homoseksual
42 رِجَالُ al-‘Ankabu>t: 29 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki dari kaum Nabi Lu>t} yang suka menjalin hubungan homoseksual
43 رِجَالُ al-Ah}za>b: 23 جمع تكسير Madaniyah Para s}ah}a>bat yang tidak ikut Perang Badar, namun berjanji tidak akan absen pada saat Perang Uhud
44 رِجَالُ al-Fath}: 25 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki yang mukmin
45 رِجَالُ al-Jin: 6 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki dari golongan manusia
46 رِجَالُ al-Jin: 6 جمع تكسير Makkiyah Laki-laki dari golongan jin
47 رِجَالاً al-Baqarah: 239 مصدر Madaniyah Berjalan kaki
48 رِجَالاً al-Nisa>’: 1 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki
49 رِجَالاً al-Nisa>’: 176 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki
50 رِجَالاً al-A‘ra>f: 48 جمع تكسير Makkiyah Para penghuni neraka
51 رِجَالاً Yu>suf: 109 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki yang diberi wahyu
52 رِجَالاً al-Nah}l: 43 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki yang diberi wahyu
53 رِجَالاً al-Anbiya>’: 7 جمع تكسير Makkiyah Kaum laki-laki yang diberi wahyu
54 رِجَالاً al-H{ajj: 27 مصدر Madaniyah Berjalan kaki
55 رِجَالاً S}a>d: 62 جمع تكسير Makkiyah Kaum mukminin
56 رِجَالِكُمْ al-Baqarah: 282 جمع تكسير Madaniyah Orang-orang yang sudah dewasa (baligh)
57 رِجَالِكُمْ al-Ah}za>b: 40 جمع تكسير Madaniyah Kaum laki-laki, khususnya para S}ah}a>bat

g. Analisis Term (رَجُلَيْنِ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 العبد al-Baqarah: 178 إسم مفراد Madaniyah Budak
2 العبد al-Baqarah: 178 إسم مفراد Madaniyah Budak
3 العبد al-Baqarah: 221 إسم مفراد Madaniyah Budak
4 العبد Maryam: 30 إسم مفراد Makkiyah Nabi ‘Isa>
5 العبد Saba>’: 9 إسم مفراد Makkiyah Hamba Allah yang bertaubat
6 العبد S}a>d: 30 إسم مفراد Makkiyah Nabi Sulayma>n
7 العبد S}a>d: 44 إسم مفراد Makkiyah Nabi Ayyu>b
8 العبد al-Zukhru>f: 59 إسم مفراد Makkiyah Nabi ‘Isa>
9 العبد Qa>f: 8 إسم مفراد Makkiyah Hamba Allah yang bertaubat
10 العبد al-Jin: 19 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
11 عَبْدًا al-Nisa’: 172 إسم مفراد Madaniyah Nabi ‘Isa>
12 عَبْدًا al-Nah}l: 75 إسم مفراد Makkiyah Budak yang dijadikan permisalan oleh Allah
13 عَبْدًا al-Isra>’: 3 إسم مفراد Makkiyah Nabi Nu>h}
14 عَبْدًا al-Kahfi: 65 إسم مفراد Makkiyah Nabi Khid}ir
15 عَبْدًا Maryam: 93 إسم مفراد Makkiyah Hamba Allah
16 عَبْدًا al-‘Alaq: 10 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
17 عبدين al-Tah}ri>m: 10 إسم تثنية Madaniyah Nabi Nu>h dan Nabi Lu>t}
18 العباد al-Baqarah: 207 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang dikasihi oleh-Nya
19 العباد Ali> ‘Imra>n: 15 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang dilihat oleh-Nya
20 العباد Ali> ‘Imra>n: 20 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang dilihat oleh-Nya
21 العباد Ali> ‘Imra>n: 30 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang dikasihi oleh-Nya
22 العباد al-A‘ra>f: 194 جمع تكسير Makkiyah Para hamba yang dijadikan sesembahan
23 العباد al-Anbiya>’: 26 جمع تكسير Makkiyah Para malaikat
24 العباد al-Furqa>n: 63 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah
25 العباد Ya>si>n: 30 جمع تكسير Makkiyah Para kaum yang memperolok-olok atau menertawakan para Rasul
26 العباد al-S}a>ffa>t: 40 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
27 العباد al-S}a>ffa>t: 74 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
28 العباد al-S}a>ffa>t: 128 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
29 العباد al-S}a>ffa>t: 160 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
30 العباد al-S}a>ffa>t: 169 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
31 العباد Gha>fir: 31 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
32 العباد Gha>fir: 44 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang dilihat oleh-Nya
33 العباد Gha>fir: 48 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang diberi keputusan hukum oleh-Nya
34 العباد al-Zukhru>f: 19 جمع تكسير Makkiyah Para malaikat
35 العباد al-Dukha>n: 18 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah
36 العباد Qa>f: 11 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang diberi rezeki oleh-Nya
37 العباد al-Insa>n: 6 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang menjadi kekasih-Nya
38 عبادنا Yu>suf: 24 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang ikhlash
39 عبادنا al-Kahfi: 65 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah
40 عبادنا Maryam: 63 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang dianugerahi surga
41 عبادنا Fa>t}ir: 32 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah terpilih yang dianugerahi Kitab Suci al-Qur’an
42 عبادنا al-S}a>ffa>t: 81 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang beriman
43 عبادنا al-S}a>ffa>t: 111 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang beriman
44 عبادنا al-S}a>ffa>t: 122 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang beriman
45 عبادنا al-S}a>ffa>t: 132 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang beriman
46 عبادنا al-S}a>ffa>t: 171 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang diutus
47 عبادنا S{a>d: 45 جمع تكسير Makkiyah Nabi Ibra>hi>m, Nabi Ish}a>q dan Nabi Ya‘qu>b
48 عبادنا al-Shu>ra>: 52 جمع تكسير Makkiyah Para hamba Allah yang diberi hidayah oleh-Nya
49 عبادنا al-Tah}ri>m: 10 جمع تكسير Madaniyah Para hamba Allah yang menjadi Nabi dan Rasul
50 للعبيد Ali> ‘Imra>n: 182 إسم مفراد Madaniyah Hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
51 للعبيد al-Anfa>l: 51 إسم مفراد Madaniyah Hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
52 للعبيد al-H{aj: 10 إسم مفراد Madaniyah Hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
53 للعبيد Fus}s}ilat: 46 إسم مفراد Makkiyah Hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
54 للعبيد Qa>f: 29 إسم مفراد Makkiyah Hamba Allah yang tidak diz}alimi oleh-Nya
55 عابد al-Ka>firu>n: 4 إسم مفراد Makkiyah Nabi Muh}ammad
56 عابدات al-Tah}ri>m: 5 إسم مفراد Madaniyah Wanita yang ahli ibadah
57 عابدون al-Baqarah: 138 جمع مذكر Madaniyah Umat Islam
58 عابدون al-Tawbah: 112 جمع مذكر Madaniyah Orang-orang yang rajib ibadah
59 عابدون al-Mu’minu>n: 47 جمع مذكر Makkiyah Bani Isra>’il yang patuh kepada Fir‘awn
60 عابدون al-Ka>firu>n: 3 جمع مذكر Makkiyah Kaum Kafir Makkah
61 عابدون al-Ka>firu>n: 5 جمع مذكر Makkiyah Kaum Kafir Makkah

h. Analisis Term (رَجُلَيْنِ) dan Derivasinya
No Term Surat-Ayat Bentuk Makkiyah-Madaniyah Objek Ayat
1 قوما Ali ‘Imra>n: 86 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang kafir setelah beriman
2 قوما al-Ma>’idah: 22 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang gagah perkasa
3 قوما al-An‘a>m: 89 إسم مفراد Makkiyah Kaum Muha>jiri>n dan Ans}a>r
4 قوما al-A‘ra>f: 64 إسم مفراد Makkiyah Kaum Nabi Nu>h} yang tenggelam ketika banjir
5 قوما al-A‘ra>f: 133 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengikut Fir‘awn
6 قوما al-A‘ra>f: 164 إسم مفراد Makkiyah Kaum yang dibinasan oleh Allah
7 قوما al-Tawbah: 13 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang merusak janji
8 قوما al-Tawbah: 39 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang dipersiapkan oleh Allah sebagai ganti orang-orang muslim yang tidak ikut berperang
9 قوما al-Tawbah: 53 إسم مفراد Madaniyah Kaum fasiq
10 قوما al-Tawbah: 115 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang mendapat Hidayah
11 قوما Yu>nus: 75 إسم مفراد Makkiyah Kaum Nabi Mu>sa yang berdosa
12 قوما Hu>d: 29 إسم مفراد Makkiyah Kaum Nabi Nu>h} yang tidak mengikuti ajaran beliau
13 قوما Hu>d: 57 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengganti bagi kaum Nabi Hu>d yang tidak mau mengikuti ajaran beliau
14 قوما Yu>suf: 9 إسم مفراد Makkiyah Saudara-saudara Nabi Yu>suf
15 قوما al-Kahfi: 86 إسم مفراد Makkiyah Suatu kaum yang ditemui oleh Dhu> al-Qarnay>n
16 قوما al-Kahfi: 93 إسم مفراد Makkiyah Suatu kaum yang ditemui oleh Dhu> al-Qarnay>n
17 قوما Maryam: 97 إسم مفراد Makkiyah Kaum yang membangkang pada ajaran Nabi Muhammad
18 قوما al-Anbiya>’: 11 إسم مفراد Makkiyah Kaum yang dijadikan sebagai pengganti bagi kaum z}alim yang sudah dibinasakan oleh Allah
19 قوما al-Mu’minu>n: 46 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengikut Fir‘awn yang menindas Bani Isra>’il
20 قوما al-Mu’minu>n: 106 إسم مفراد Makkiyah Kaum tersesat yang menjadi penghuni neraka
21 قوما al-Furqa>n: 18 إسم مفراد Makkiyah Kaum musyrik menyembah pada selain Allah
22 قوما al-Naml: 12 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengikut Fir‘awn yang fasiq
23 قوما al-Qas}s}as}: 32 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengikut Fir‘awn yang fasiq
24 قوما al-Qas}s}as}: 46 إسم مفراد Makkiyah Kaum Quray>sh yang menjadi objek dakwah Rasu>l Allah s.a.w.
25 قوما al-Sajdah: 3 إسم مفراد Makkiyah Kaum Quray>sh yang menjadi objek dakwah Rasu>l Allah s.a.w.
26 قوما Ya>si>n: 6 إسم مفراد Makkiyah Kaum Quray>sh yang menjadi objek dakwah Rasu>l Allah s.a.w
27 قوما al-S}a>ffa>t: 30 إسم مفراد Makkiyah Kaum penghuni neraka yang melampaui batas
28 قوما al-Zukhru>f: 5 إسم مفراد Makkiyah Kaum musyrikin yang melampaui batas
29 قوما al-Zukhru>f: 54 إسم مفراد Makkiyah Kaum pengikut Fir‘awn yang fasiq
30 قوما al-Dukha>n: 28 إسم مفراد Makkiyah Bani> Isra>’il
31 قوما al-Ja>thiyah: 14 إسم مفراد Makkiyah Kaum kafir
32 قوما al-Ja>thiyah: 31 إسم مفراد Makkiyah Kaum kafir yang berdosa
33 قوما al-Ah}qa>f: 23 إسم مفراد Makkiyah Kaum Nabi Hu>d yang tidak mau mengikuti ajaran beliau
34 قوما Muh}ammad: 38 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang dijadikan sebagai pengganti bagi umat Islam yang tidak taat kepada-Nya
35 قوما al-Fath}: 12 إسم مفراد Madaniyah Kaum Badui yang tidak ikut perang Hudaibiyyah
36 قوما al-H{ujura>t: 6 إسم مفراد Madaniyah Suatu kaum
37 قوما al-Dha>riya>t: 46 إسم مفراد Makkiyah Kaum Nabi Nu>h} yang fasiq
38 قوما al-Muja>dilah: 14 إسم مفراد Madaniyah Kaum Yahudi
39 قوما al-Muja>dilah: 22 إسم مفراد Madaniyah Kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir
40 قوما al-Mumtah}anah: 13 إسم مفراد Madaniyah Kaum Yahudi




Langkah Kelima, menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (outline)
Relevan dengan topik kajian yang menyangkut usia dewasa, peneliti bermaksud untuk mengkaji ”unsur kedewasaan” terhadap ketiga term di atas. Adapun unsur kedewasaan yang dimaksud di sini meliputi: kedewasaan biologis, kedewasaan psikologis, kedewasaan sosial bahkan mungkin kedewasaan spiritual.
Langkah Keenam, melengkapi pembahasan dengan H{adi@th-h{adi@th yang relevan dengan pokok bahasan;
Musnad Imam Ah}mad
9136- حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِى غَاضِرَةَ قَالَ لِمَرْوَانَ هَذَا أَبُو هُرَيْرَةَ عَلَى الْبَابِ. قَالَ ائْذَنُوا لَهُ. قَالَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ حَدِّثْنَا حَدِيثاً سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَتَمَنَّى أَنَّهُ خَرَّ مِنَ الثُّرَيَّا وَأَنَّهُ لَمْ يَتَوَلَّ أَوْ يَلِى - شَكَّ أَبُو بَكْرٍ - مِنْ أَمْرِ النَّاسِ شَيْئاً ». قَالَ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ « إِنَّ هَلاَكَ الْعَرَبِ بِيَدَىْ فِتْيَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ ». قَالَ قَالَ مَرْوَانُ بِئْسَ وَاللَّهِ الْفِتْيَةُ هَؤُلاَءِ.
Sunan al-Nasa>’i>
2242 - أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ قَالَ أَنْبَأَنَا إِسْمَعِيلُ قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ أَبِي مَعْشَرٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ مَسْعُودٍ وَهُوَ عِنْدَ عُثْمَانَ فَقَالَ عُثْمَانُ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى فِتْيَةٍ فَقَالَ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ ذَا طَوْلٍ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَا فَالصَّوْمُ لَهُ وِجَاءٌ
Sunan al-Tirmidhi>
2071 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِىٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ وَاصِلٍ عَنِ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِخْوَانُكُمْ جَعَلَهُمُ اللَّهُ فِتْيَةً تَحْتَ أَيْدِيكُمْ فَمَنْ كَانَ أَخُوهُ تَحْتَ يَدِهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِهِ وَلْيُلْبِسْهُ مِنْ لِبَاسِهِ وَلاَ يُكَلِّفْهُ مَا يَغْلِبُهُ فَإِنْ كَلَّفَهُ مَا يَغْلِبُهُ فَلْيُعِنْهُ ». قَالَ وَفِى الْبَابِ عَنْ عَلِىٍّ وَأُمِّ سَلَمَةَ وَابْنِ عُمَرَ وَأَبِى هُرَيْرَةَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
S}ah}i>h} al-Bukha>ri>
78 - حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ خَالِدُ بْنُ خَلِىٍّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ قَالَ الأَوْزَاعِىُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِىُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِىُّ فِى صَاحِبِ مُوسَى ، فَمَرَّ بِهِمَا أُبَىُّ بْنُ كَعْبٍ ، فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّى تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِى هَذَا فِى صَاحِبِ مُوسَى الَّذِى سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ ، هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَذْكُرُ شَأْنَهُ فَقَالَ أُبَىٌّ نَعَمْ ، سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَذْكُرُ شَأْنَهُ يَقُولُ « بَيْنَمَا مُوسَى فِى مَلإٍ مِنْ بَنِى إِسْرَائِيلَ ، إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَتَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لاَ . فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى ، عَبْدُنَا خَضِرٌ ، فَسَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ ، فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ آيَةً ، وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ ، فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ ، فَكَانَ مُوسَى - صلى الله عليه وسلم - يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِى الْبَحْرِ . فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّى نَسِيتُ الْحُوتَ ، وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلاَّ الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ . قَالَ مُوسَى ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِى . فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا ، فَوَجَدَا خَضِرًا ، فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ اللَّهُ فِى كِتَابِهِ »
Sunan Abi> Da>wud
382 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِى حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ كُنْتُ أَبِيتُ فِى الْمَسْجِدِ فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَكُنْتُ فَتًى شَابًّا عَزَبًا وَكَانَتِ الْكِلاَبُ تَبُولُ وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِى الْمَسْجِدِ فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ.


Metode Muqa>ran
Ibn ‘Ar menafsiri kata (فَتَى) sebagai berikut:
والفتى: الذكر الذي قوي شبابه. ويكون من الناس ومن الإبل. والأنثى: فتاة، وقد يطلقونه صفة مدح دالة على استكمال خصال الرجل المحمودة.
Fata> adalah pemuda laki-laki yang sudah matang. Bentuk muannats-nya adalah (فَتَاةٌ)/pemudi. Terkadang kata (فَتَى) berbentuk mut}laq berfungsi sebagai pujian yang menunjukkan kesempurnaan karakter-karakter maskulin yang terpuji.

Al-Zajja>j menyatakan bahwa kata (فِتْيَةٌ) adalah bentuk jamak dari kata (فَتَى) selaras dengan kata (غُلاَمٌ – غِلْمَةٌ / صَبِيٌّ - صَبِيَّةٌ). Wazan (فِعْلَةٌ) termasuk di antara (wazan) Isim Jamak.
Abu> Zahrah menjelaskan Surat al-Kahfi: 10 sebagai berikut:
Sesungguhnya mereka (As}h}a>b al-Kahfi) adalah sekelompok pemuda yang masih belia (شبان في باكورة اعمارهم), jiwanya masih steril dari berbagai kebimbangan, kebiasaan, taqlid maupun warisan-warisan nenek moyang yang bersarang di kepala generasi sebelum mereka, bahkan mereka (As}h}a>b al-Kahfi) ini masih berada pada fitrah yang murni (الفطرة السليمة). Para pemuda selalu menjadi generasi yang paling responsif terhadap kebenaran, selama tidak ada yang menghalangi atau menutupi kebenaran tersebut dari mereka. Al-H{a>fiz} Ibn Kathi>r berkata: ”Para pemuda itu lebih menerima kebenaran dan lebih memperoleh petunjuk dibandingkan generasi tua yang terbiasa dan terbenam dalam agama yang batil. Oleh karena itu, mayoritas generasi yang menyambut dakwah Rasu>l Allah s.a.w. adalah para pemuda, sedangkan generasi tua dari kaum Quraish rata-rata masih menetapi agama (nenek moyang) mereka dan hanya sedikit yang masuk Islam.

Dalam al-Wuju>h wa al-Naza>’ir, kata (فَتَى) memiliki alternatif 6 makna, yaitu: a) Yu>sha‘ bin Nun (Surat al-Kahfi: 60, 62); b) Nabi Ibra>hi>m a.s. (Surat al-Anbiya’: 60); c) para wakil Nabi Yu>suf / الفتيان: وكلاء يوسف (Surat Yu>suf: 62); d) Dua pemuda yang menghuni penjara bersama Nabi Yu>suf / الفتيان: الغلامان صاحبا السجن (Surat Yu>suf: 36); e) Para pemuda As}h}a>b al-Kahfi / الفتية : اصحاب الكهف (Surat al-Kahfi: 13); f) para budak wanita / الفتيات: الإماء (Surat al-Nisa>’: 25).
Dalam al-Wuju>h wa al-Naza>’ir, kata (رِجَالٌ) memiliki alternatif 10 makna, yaitu: a) Pejalan kaki / رجالا: مشاة (al-Baqarah: 239; al-H{ajj: 27); b) Para suami / الرجال: البعولة (al-Nisa>’: 34; al-Baqarah: 228); c) Kaum laki-laki / الرجال: ذكور بني ادم (al-Nisa>’: 1; al-Ah}za>b: 40); d) Jama’ah Masjid Quba’ / رجال : أهل مسجد قباء (al-Tawbah: 108); e) رجال: الصادقين أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم يوم بدر / Para S}ah}a>bat Nabi s.a.w. yang menepati janjinya (al-Ah}za>b: 23); f) Orang-orang yang menjaga waktu shalatnya / رجال: المحافظين على اوقات الصلاة (al-Nu>r: 37); g) Para malaikat / رجال: الملائكة (al-A‘ra>f: 46); h) Kaum yang lemah yang tetap tinggal di Mekah / رجال: المستضعفين في الأرض بمكة (al-Fath}: 25); i) Kaum muslimin yang fakir / رجال: فقراء المسلمين (S}a>d: 62); j) Para Rasul / رجال: الرسل (Yu>suf: 109; al-Nah}l: 43).
Dalam al-Wuju>h wa al-Naza>’ir, kata (رجل) memiliki alternatif 10 makna, yaitu: a) Orang laki-laki / رجل: شخص (al-Ah}za>b: 4); b) Aba> Mas‘ud al-Thaqafi> atau al-Wali>d bin al-Mughi>rah (al-Zukhru>f: 31); c) Orang laki-laki / الرجل: الأدمي (Yu>nus: 2; Saba>’: 7); d)الرجل: مؤمن من ال فرعون وهو حزبيل / Orang yang beriman dari kalangan Fir‘awn (Gha>fir: 28); e) رجلان: اخوان من بني إسرائيل / Dua orang bersaudara dari Bani Isra’i>l (al-Kahfi: 32); f) Yu>sha‘ bin Nu>n dan Ka>lab bin Yu>fanna> (al-Ma>idah: 23); g) H{abi>b al-Najja>r (Ya>si>n: 20); h) H{izqi>l bin S}abu>ra> (al-Qas}s}as}: 20); i) Pemuja berhala / رجل: الوثن (al-Nah}l: 76); j) Orang kafir (al-Zumar: 7); orang mukmin (al-Zumar: 29)

Berdasarkan penelusuran peneliti, di dalam al-Qur’a>n terdapat beberapa kosa kata yang dapat dibandingkan dengan term (فَتَى), antara lain:

Dalam al-Mufrada>t fi> Ghari>b al-Qur’a>n, kata (فَتَى) bermakna pemuda yang masih belia atau ‘fresh’ (اَلطَّرِيُّ مِنَ الشَّبَابِ). Bentuk jamaknya adalah فِتْيَةٌ، فِتْيَانٌ. Sedangkan bentuk muannats-nya adalah (فَتَاةٌ) yang jamaknya فَتَيَات. Terkadang digunakan untuk menyebut budak laki-laki maupun wanita sebagaimana makna yang terkandung dalam Surat Yu>suf: 30; al-Nisa’: 25; al-Nu>r: 33; Yu>suf: 62.
Fataa
اَلْفَتَى: الَطَّرِيُّ مِنَ الشَّبَابِ، وَالْأُنْثَى فَتَاةٌ، وَالْمَصْدَرُ: اَلْفَتَاءُ أَيْ أَلشَّبَابُ. وَيُكَنَّى بِهِمَا عَنِ الْعَبْدِ وَالْأَمَةِ. وَجَمْعُ الْفَتَى: فِتْيَةٌ وَ فِتْيَانٌ، وَجَمْعُ الْفَتَاةِ: فَتَيَاتٌ
Kata فَتَى adalah sebutan untuk seorang pemuda yang masih belia. Bentuk muannath-nya adalah فَتَاةٌ. Kemudian kata ini dijadikan sebagai julukan (kunyah) untuk hamba sahaya laki-laki maupun wanita. Bentuk jamak فَتَى adalah فِتْيَةٌ dan فِتْيَانٌ; sedangkan bentuk jamak dari فَتَاةٌ adalah فَتَيَاتٌ. Lihat pada Surat Yu>suf: 30; al-Nisa>’: 25; al-Nu>r: 33; Yu>suf: 62; al-Kahfi:10, 13.

Ibnu
إِبْنٌ أَصْلُهُ بَنَوٌ، لِقَوْلِهِمْ فِي الْجَمْعِ أَبْنَاءٌ وَفِي التَّصْغِيْرِ بُنَيَّ :
Kata إِبْنٌ asalnya adalah بَنَوٌ; bentuk jamaknya: أَبْنَاءٌ dan bentuk tas}ghi>r-nya: بُنَيَّ. (bentuk tas}ghi>r inilah yang dipakai oleh Luqman Al-Hakim untuk memanggil puteranya). Lihat pada Surat Yu>suf: 5; al-S}a>ffa>t: 102; Luqma>n: 13; al-Tawbah: 30; Hu>d: 45; Yu>suf: 81.
وَجَمْعٌ إبْنٍ، أَبْنَاءُ أَوْ بَنُوْنَ
Bentuk jamak dari kata إِبْنٌ adalah أَبْنَاءُ atau بَنُوْنَ.
Lihat pada Surat al-Nah}l: 72; Yu>suf: 76; al-A‘ra>f: 31; al-A‘ra>f : 27.
وَيُقَالُ فِيْ مُؤَنَّثِ إبْنٍ، إِبْنَةٌ وَبِنْتٌ، وَالْجَمْعُ بَنَاتُ
Bentuk muannath dari kata إِبْنٌ adalah إِبْنَةٌ dan بِنْتٌ, bentuk jamaknya adalah بَنَاتُ. Lihat pada Surat Hu>d: 78; Hu>d : 79.

Walad
اَلْوَلَدُ: اَلْمَوْلُوْدُ، وَيُقَالُ لِلْوَاحِدِ وَالْجَمْعِ، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ. وَيُقَالُ لِلْمُتَبَنَّى: وَلَدٌ
Arti kata وَلَدٌ adalah anak yang dilahirkan. Kata ini digunakan untuk mufrad maupun jamak; baik anak kecil maupun anak yang sudah besar; bahkan anak angkat. Lihat pada Surat al-Nisa>’: 11; al-An‘a>m: 101; Yu>suf : 21; al-Balad: 3.

وَقَالَ أَبُو الْحَسَنِ: أَلْوَلَدُ: اَلْإِبْنُ وَالْإِبْنَةُ. وَالْأَبُ: يُقَالُ لَهُ وَالِدٌ. وَالْأُمُّ: وَالِدَةٌ. وَيُقَالُ لَهُمَا: وَالِدَانِ.
Abu> H{asan berkata: Kata وَلَدٌ itu menunjukkan makna anak laki-laki maupun anak wanita; seorang ayah disebut وَالِدٌ, sedangkan seorang ibu disebut وَالِدَةٌ, dan kedua orang tua disebut dengan وَالِدَانِ. Lihat pada Surat Nu>h}: 28.
وَالْوَلِيْدُ : يُقَالُ لِمَنْ قَرُبَ عَهْدُهُ بِالْوِلاَدَةِ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَصْلِ يَصِحُّ لِمَنْ قَرُبَ عَهْدُهُ أَوْ بَعُدَ. فَإِذَا كَبُرَ الْوَلَدُ سَقَطَ عَنْهُ هَذَا الْإِسْمُ، وَجَمْعُهُ :وِلْدَانٌ.
Kata وَلِيْدٌ ditujukan kepada anak yang baru saja dilahirkan, meskipun pada dasarnya kata ini ditujukan kepada anak yang baru dilahirkan maupun sudah lama. Jika seorang anak sudah besar, maka dia tidak lagi disebut dengan وَلِيْدٌ. Bentuk Jamak dari وَلِيْدٌ adalah وِلْدَانٌ. Lihat pada Surat al-Muzzammil: 17.
وَجَمْعُ الْوَلَدِ : أَوْلاَدٌ
Bentuk jamak dari kata وَلَدٌ adalah أَوْلاَدٌ. Lihat pada Surat al-Tagha>bun: 14, 15.

al-T}ifl
اَلطِّفْلُ: اَلْوَلَدُ مَا دَامَ نَاعِمًا. وَقَدْ يُجْمَعُ عَلَى أَطْفَالٍ
Kata طِفْلٌ adalah sebutan untuk seorang anak, selagi dia masih kecil. Bentuk jamaknya adalah أَطْفَالٌ. Lihat pada Surat Gha>fir: 67; al-Nu>r: 31, 59.

al-S}aby>
اَلصَّبِيُّ مَنْ لَمْ يَبْلُغِ الْحُلُمَ.
Kata صَبِيٌّ adalah sebutan untuk seorang anak yang belum baligh. Lihat Surat Maryam: 29.

Rahaqa
رَهَقَ: لِحَاقُ الْأَمْرِ، وَمِنْهُ: رَاهَقَ الْغُلاَمُ إِذَا بَلَغَ الْحُلْمَ، فَلَحِقَ بِالرِّجَالِ فَهُوَ مُرَاهِقٌ.
Kata مَرَاهِقٌ adalah sebutan untuk anak laki-laki yang sudah baligh.
al-Ghula>m
اَلْغُلاَمُ : اَلْإِنْسَانُ مِنْ حِيْنٍ يُوْلَدُ إِلَى حِيْنَ يَشِبُّ. وَالْجَمْعُ غِلْمَةٌ و غِلْمَانٌ.
Kata غُلاَمٌ adalah sebutan untuk seorang anak sejak dia dilahirkan hingga tumbuh menjadi pemuda. Bentuk jamaknya adalah غِلْمَةٌ atau غِلْمَانٌ. Lihat pada Surat Ali ‘Imra>n: 40; al-Kahfi: 80, 82; Yu>suf: 19.
Rajulun
رجل: الرجل مختص بالذكر من الناس او الكامل في الرجولية، ولذلك قال تعالى: (ولو جعلناه ملكا لجعلناه رجلا).
Kata رجل adalah sebutan khusus untuk orang laki-laki atau orang yang sudah sempurna sifat maskulinnya.




‘Abd Allah ‘Ulwa>n menyusun tahapan usia manusia sebagai berikut:
a. Usia 7-10 tahun, disebut masa tamyi>z (masa pra-pubertas).
b. Usia 10-14 tahun, disebut masa mura>haqah (masa peralihan atau pubertas).
c. Usia 14-16 tahun, disebut masa bali>gh (adolesen).
d. Sesudah masa adolesen, disebut masa shaba>b (pemuda).

Pakar psikologi Islam, M. Jamaluddin Mahfuzh mengklasifikasikan fase kehiduppan manusia sebagai berikut:
a. Dari mulai lahir sampai usia 2 tahun, disebut fase persiapan;
b. Dari usia 2 tahun sampai usia 6 tahun, disebut fase permulaan anak-anak;
c. Dari usia 6 tahun sampai usia 12 tahun, disebut fase paripurna anak-anak;
d. Dari usia 12 tahun sampai usia 15 tahun, disebut fase permulaan remaja;
e. Dari usia 15 tahun sampai usia 18 tahun, disebut fase pertengahan remaja;
f. Dari usia 18 tahun sampai usia 20 tahun, disebut fase paripurna remaja;
g. Dari usia 20 tahun sampai usia 20 tahun, disebut fase kematangan dan pemuda;
h. Dari usia 30 tahun sampai usia 60 tahun, disebut fase pertengahan usia atau (fase) kejantanan;
i. Dari usia 60 tahun dan seterusnya, disebut fase lanjut usia.


0 komentar:

Posting Komentar

berilah komentar yang saling mendukung saling menghormati sesama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Posting Terbaruku

Jika Artikel Atau Apa Yang Ada Di Blog Ini Bermanfaat Bagi Anda Jangan Lupa Komentarnya!! Di Bawah Ini Atau Di Buku Tamu Yang Ada Di Samping Kanan, Demi kemajuan Blog Ini

Buku Tamu Facebook

SELAMAT DATANG DI BLOG SHERING ILMU JANGAN LUPA KOMENTAR ANDA DI SINI!!
Widget by: Facebook Develop by:http://wwwsaidahmad.blogspot.com/

Entri Populer